PONTIANAK - Ketua RT 05/RW 11 Suprianto menuturkan, para pemilik rumah yang terbakar masih memiliki ikatan keluarga.
Saat kebakaran terjadi, Fendi yang merupakan anak sulung dari korban langsung berlari ke rumah korban untuk menyelamatkan korban.
"Pak Fendi ini anaknya (korban) tinggal dirumah depan. Pas kebakaran dia langsung lari kerumah ibunya untuk menyelamatkan, tapi saat pintu dibuka api sudah menyambar dari dalam dan tidak bisa masuk ke dalam rumah," ujarnya, Minggu (10/11).
• Korban Kebakaran Ditemukan Dalam Posisi Terbaring Menghadap Kekanan
• Heboh Penampakan Ikan Berwajah Manusia Berenang di Danau Kagetkan Turis, Videonya Viral!
• Korban Kebakaran Saat Ini Mengungsi ke Rumah Keluarganya
Setelah merasa tidak bisa masuk kedalam rumah orang tuanya, Fendi kemudian berlari kembali kerumhanya untuk menyelamatkan anak dan istrinya.
Api, kata dia, semakin mmembesar lantaran bangunan rumah rata-rata terbuat dari kayu.
Ia juga mengatakan, api bersumber dari rumah Aminah yang dimanan didalamnya ada seorang nenek bernama Semong (76) yang merupalan ibunya.
Saat itu Semong tinggal seorang diri dirumah, lantaran sang anak pergi sebentar untuk mengambil jahitan. Saat kembali, Aminah melihat api sudah membumbung tinggi sehingga membuat dirinya langsung pingsan.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak