Petinju Indonesia asal Kalimantan Barat, Daud Yordan sesuai jadwal akan melakoni pertarungan menghadapi petinju Afrika Selatan, Michael Mokoena.
Berdasarkan jadwal yang disampaikan CEO Mahkota Promotions, Gustiantira Alandy, pertarungan Daud Yordan Vs Michael Mokoena akan digelar Minggu 17 November 2019 di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.
Pertarungan Daud Yordan Vs Michael Mokoena, sesuai jadwal akan ditayangkan secara langsung di RCTI.
Duel antara Daud Yordan melawan Michael Mokoena akan memperebutkan dua gelar sabuk IBA World dan WBO Asia kelas Walter Junior yang akan berlangsung 12 ronde.
"Saya sudah tiga minggu terakhir berlatih di Bali dan menjalankan program yamg diberikan pelatih," ujar Daud kepada Tribun, Kamis (24/10/2019).
Sebelumnya petinju berusia 32 tahun itu, mengalahkan petinju Thailand, Aekkawee Keemanee, pada pertarungan bertajuk WBC International Challenge Belt pada Agustus lalu.
Baca: Live Streaming Tinju Dunia Saul Canelo Alvarez vs Sergey Kovalev Live MolaTV, Tak Disiarkan di TVOne
Baca: Jelang Duel Melawan Petinju Afrika, Daud Yordan Puji Kemampuan Lawan
Kini Daud menyandang sabuk WBO Intercontinental dan WBC Internasional Challenge Belt dengan rekor 39 kali kemenangan dan 27 di antaranya menang KO dan 4 kali kekalahan.
Sementara calon lawan Michael Mokoena sendiri merupakan juara tinju Afrika Selatan yang memiliki rekor 15 kemenangan dan 4 kekalahan.
"Lawan petinju yang bagus, jadi bakal saya persiapkan semaksimal mungkin, untuk menghadapinya," ujarnya.
Mahkota Promotion akan menggelar kejuaraan tinju dunia bertajuk Mahkota Boxing Series 2019 di Kota Batu, Malang.
Dalam laga tersebut akan menampilkan petinju andalan Indonesia Daud Yordan.
Selain itu ada juga beberapa partai tambahan di antaranya menyajikan duel petinju Kalimantan Barat dari sasana Daud Boxing Club, Kabupaten Kayong Utara yakni Hisar Mawan.
Dia akan bertanding dalam duel perbaikan peringkat nasional.
Daud Yordan mengatakan, pekan ini dirinya mulai berlatih dengan mitra tanding.
Ia mengatakan sudah ada empat petinju yang disiapkan untuk mendampingi latihan dan semuanya petinju lokal. Mereka adalah Rey, Lewi, dan Daudi Bahari.
Termasuk juga petinju Ongen Saknosiwi yang akan tampil bersama Daud Yordan, melawan petinju Filipina Marco Demecillo.
"Ongen juga akan menjadi sparring partner saya saat latihan," kata Daud.
Saat ditanya apakah sudah melihat dan mempelajari gaya bertarung petinju Afrika Selatan tersebut, Daud Yordan mengatakan, dirinya sudah melihat dan mempelajari gaya bertarung petinju Afrika Selatan.
Menghadapi petinju tersebut, kata dia, dirinya harus tampil lebih agresif sesuai dengan ciri khas gaya bertarung dirinya.
"Tentunya saya harus tampil lebih agresif seperti kebiasaan saya," katanya.
Apalagi, kata petinju Sasana Kayong Utara tersebut, melihat postur tubuhnya lawan lebih tinggi dari dirinya.
"Saya harus lebih tampil agresif, menekan, dan tampil lebih variatif dan tidak monoton," katanya.
Latihan dengan "sparring partner" tersebut dilakukan Daud Yordan setelah sebelumnya menjalani latihan dengan fokus untuk ah penguatan otot-otot tubuh seperti tangan, kaki, dan perut.
Pertarungan melawan petinju Afrika Selatan mendatang merupakan yang ketiga kalinya bagi Daud Yordan selama berkarier di dunia tinju profesional, karena sebelumnya dua kali menghadari Afrika Selatan.
Ketika masih berkecimpung di kelas bulu, Daud Yordan pernah menghadapi Simpiwe Vetyeka asal Afrika Selatan.
Di pertarungan yang dimainkan di Jakarta, 14 April 2013 itu, Daud kalah TKO ronde 12.
Kemudian pada 6 Desember 2013, Daud Yordan pernah mengalahkan petinju Afrika Selatan lainnya, Sipho Taliwe lewat angka 12 ronde di Perth, Australia.
Mantan petinju Indonesia Damianus Yordan yang juga abang Kandung Daud Yordan, mengatakan program latihan di Bali tentunya memberikan dampak positif bagi peningkatan kemampuan Daud Yordan.
Apalagi di sana Daud ditangani rekann Damianus sewaktu menjadi petinju Nasional, Pino Bahari.
"Tentunya itu kesepakatan manajemen dan saya yakin itu yang terbaik latihan di Bali," ungkap Damianus.
Latihan menurutnya memang bisa dimana saja, namun ada beberapa dampak sehingga suatu tempat latihan bisa memberikan efek tersendiri bagi seorang petinju.
"Latihan bisa dimana saja, cuma situasionalnya, suatu tempat itu bisa membuat dia makin betah, semakin percaya diri jadi bisa berpengaruh ke situ," ungkapnya.
Kemudian di sana untuk lawan sparring atau latih tanding lebih menunjang.
Artinya banyak pilihan lawan yang disesuaikan dengan postur Daud Yordan.
"Di sana banyak yang berbadan besar kalau di sinikan kecil-kecil," imbuhnya.
Dia mengatakan duel perebutan sabuk tinju dunia ini bagian dari upaya untuk mengukir sejarah untuk petinju Indonesia melalui Daud Yordan.
"Mudah-mudahan kita harap Daud tetap menjadi ikon tinju Indonesia dari Kalimantan Barat ditingkat dunia," ujarnya.
CEO Mahkota Promotions, Gustiantira Alandy, mengatakan Daud akan melakoni laga untuk mendapatkan poin agar peringkatnya di kelas ringan bisa naik.
Semula Daud akan ditandingkan melawan petinju veteran berusia 37 tahun asal Afrika Selatan, Malcolm Klassen.
Namun rencana tersebut batal dijalankan karena alasan perizinan.
“Sekarang kami sudah mendapatkan kepastian bahwa Mokoena akan menjadi lawan Daud di Batu, Malang pada 17 November,” kata pria yang akrab dipanggil Tira itu.
Mokoena adalah petinju yang baru menapaki ring tinju profesional pada tahun 2015.
Dia berasal dari Gauteng, Afrika Selatan.
Reputasi Mokoena belum banyak dikenal di jagat tinju profesional.
Petinju kidal tersebut memiliki rekor bertanding 15-4-0 (10 KO)