Menurutnya, yang lebih pantas berbicara terkait kondisi terbaru Wiranto hanyalah Direktur Dokter Terawan. "Itu dokter Terawan. Biar dia yang menjelaskan kepada kawan-kawan," kata Ali.
Setelahnya, Ali Mochtar Ngabalin yang datang menemui wartawan, mengatasnamakan pemerintah meminta dukungan masyrakat. "Atas nama pemerintah, saya meminta dukungan masyarakat ya," ujarnya.
Pelaku Nomaden
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan turut mengawal pengusutan kasus penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto. Budi Gunawan menyatakan pelaku penusukan merupakan teroris dari jaringan JAD yang ditangkap Densus 88 Mabes Polri beberapa waktu lalu di Bekasi.
"Ini sudah pasti dari kelompok jaringan JAD, khususnya JAD Bekasi. Kita sudah pantau khusus pelaku ini," ucap Budi Gunawan.
Budi Gunawan menjelaskan pelaku penusukan itu sudah tiga bulan lalu pindah dari Kediri ke Bogor. Kemudian dari Bogor, pindah lagi ke Menes, Lebak.
"Pelaku pindah ke Menes karena cerai dengan istri pertama. Di Menes menikah lagi dan memang sel-sel seperti ini cukup banyak. Kami imbau masyarakat ikut dan memantau mengawasi sel-sel seperti ini. Ini ada kaitan dengan lima orang ditangkap di Bekasi, yang merencanakan bom," tuturnya.
Abu Rara, seorang terduga teroris yang ditangkap di Tambun Bekasi, diungkap Budi Gunawan sudah dipantau beberapa kali mengumpulkan pisau namun belum pada tahap bom.
Badan Intelijen Negara (BIN) juga mendeteksi bakal ada serangan dari kelompok JAD jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
"Dari awal sudah kita sampaikan bahwa kami deteksi menjelang pelantikan memang ada rencana seperti itu dari JAD sehingga kita harus benar-benar dengar dan waspada," ucap Budi Gunawan.
Budi Gunawan melanjutkan kelompok JAD ini memang berniat membuat kondisi keamanan tidak stabil termasuk melakukan amaliah, seperti yang dilakukan pelaku Abu Rara.
Bahkan mantan Wakapolri ini tidak menampik banyak jaringan JAD yang bergerak senyap, orang-perorang sehingga patut diawasi.
"Memang mereka cukup banyak, pergerakannya sistem sel, orang per orang. Mohon bantuan seluruh warga bantu awasi kalau ada yang mencurigakan sampaikan ke aparat," tambahnya.
Sedang Menteri Pertahanan Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu mengingatkan kembali tentang bahaya ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
"'Kan sudah saya bilang waktu itu, orang belum ngomong, hati-hati ISIS masuk," kata Ryamizard di Jayapura, Papua, Kamis.
Ryamizard menegaskan ancaman ISIS itu nyata tetapi terkadang ancaman itu tidak terlalu diindahkan.