Sutarmidji: Inovasi Terus Dibutuhkan Agar Bisa Bertahan dan Bersaing di Era Sekarang

Penulis: Anggita Putri
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernyataan Sutarmidji Terkait Pembangunan Tol Supadio-Singkawang yang Dilirik Malaysia

Sutarmidji: Inovasi Terus Dibutuhkan Agar Bisa Bertahan dan Bersaing di Era Sekarang

PONTIANAK - Berbicara inovasi berarti berbicara kemampuan untuk mengidentifikasi masalah , jeli menganalisa penyebab serta kreatif mencari solusi baik di dunia industri atau dunia birokrasi .

Hal itulah yang disampaikan oleh Gubernur Provinsi Kalbar, H Sutarmidji pasa sambutannya di acara Kegiatan ini mengangkat tema “Inovasi dan Pemetaan Daya Saing Daerah untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat” yang dilaksanakan di Hotel Kini Jalan Nusa Indah 3 Pontianak, selasa (20/8/2019).

Ia mengatakan kemampuan berinovasi mutlak di perlukan untuk bisa survive agar bisa bertahan menghadapi persaingan.

"Maka dunia industri, dunia usaha, burokrasi, pemerintah harus mampu membangun diri dan mampu berinovasi. Saya yakin yang tidak mampu berinovasi tidak ada ampunnya akan tergulung oleh ombak pembangunan yang luar biasa cepatnya ," ujarnya.

Ia mengatakan di Era industri 4.0 hampir disegala aspek dijalankan secara otomatis berbasis teknologi nirkabel .

"Unit usaha yang sangat mapan mendominasi pasar satu persatu mulai goyah. Usaha konvensional mulai tergerus oleh usaha berbasis internet atau online," imbuhnya.

Baca: Sebanyak 40 Hektar Lahan Perusahaan Sawit IGP di Landak Alami Kebakaran

Baca: Balitbang Provinsi Kalbar Gelar Kegiatan Penguatan Inovasi Daerah

Baca: Pembukaan Mempawah Expo 2019, Ribuan Masyarakat Berebut Daftar Doorprize

Ia katakan bahwa pihak yang tidak mau dan tidak mampu untuk terbuka dalam menerima perubahan dan pergeseran yang sudah terjadi sudah siap untuk gulur tikar, tapi dalam hal ini pemerintah tidak akan pernah gulung tikar.

Ia menjelaskan bahwa proses pada dunia pemerintahan pada dasarnya memiliki kesamaan dengan proses di dunia industri pada awalnya keduanya di jalankan dengan model birokrasi yang sama dengan menganut penjenjangan berstruktur, pembagian tugas dan wewenang kedalam divisi atau bagian untuk menghasilkan produk yang sudah ditentukan atau yang diprogramkan.

Ia melihat bahwa persaingan juga terjadi terhadap sesama pemerintah daerah dengan peranan sebagai fungsi pelayanan pemberdayaan serta pembangunan pemerintah daerah di tuntut untuk dapat menarik sebanyaknya investasi. Mencari alternatif penggerak roda perekonomian masyarakat serta menciptakan terobosan dalam praktek pembangunan.

"Apa yang saya sampaikan maka sangat beralasan bahwa ketika birokrasi industri sudah berkembang bahkan berevolusi sampai pada tingkat 4.0 maka pemerintah harus sudah berkembang katakanlah menuju birokrasi 4.0 " jelasnya.

Ia mengatakan birokrasi akan mengandalkan penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Pemerintah juga dituntut bisa cepat, ringkas , lincah , gesit dan menghadapi berbagai persolan tidak bisa lagi memakai cara lama karena situasinya sudah sangat berubah.

"Sebab jika ini tidak bisa kita lakukan kita akan tertinggal dengan daerah lain. Jangankan untuk bersaing dengsn provinsi lain dengan sesama provinsi di Kalimantan pun masih tertinggal," ujarnya.

Ia mengatakan dari data yang ada menunjukan IPM kalbar pada tahun 2018 berada dibawah rata-rata nasional sebesar 66,98 .Sementara IPM nasional di angka 71,39. Unsur penyusunan IPM terdiri atas 4 indikator yaitu harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, harapan hidup, angka pengeluaran perkapita menempatkan Kalimantan barat pada di urutan 30.

"Melihat gambaran ini persoalan infrastruktur serta pembangunan SDM Menjadi pekerjaan rumah yang harus menjadi perioritas untuk diselesaikan," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini