BREAKING NEWS - SDN 19 Telayar Kabupaten Mempawah Dilahap Api Karhutla, Rata dengan Tanah

Penulis: Muhammad Rokib
Editor: Ishak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SDN 19 Mempawah Timur, di Dusun Tekam (Telayar), Desa Sejegi, Kabupaten Mempawah, sisa puing-puing akibat dilahap api karhutla, Sabtu (17/8/2019) siang.

BREAKING NEWS - SDN 19 Telayar Kabupaten Mempawah Rata dengan Tanah Dilahap Api Karhutla, Saksi Ceritakan Detik-detik Hembusan Angin Kencang Sebelum Kebakaran

MEMPAWAH - Sekolah Dasar Negeri 19 Mempawah Timur yang berlokasi di Dusun Tekam (Telayar), Desa Sejegi, Kabupaten Mempawah, Kalbar, sudah rata dengan tanah dan hanya tersisa puing-puing akibat dilahap jago merah, Sabtu (17/8/2019) siang.

Sekolah Dasar yang berjumlah satu lokal tersebut rata dengan tanah akibat dilahap api yang merembet dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan bagian belakang bangunan.

Sebelumnya sekolah tersebut memang sudah rawan terbakar, di mana berdasarkan laporan terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah luas lahan yang terbakar lebih dari 300 hektar dan mendekati bangunan sekolah.

Saat kejadian, sekolah sedang dalam kondisi kosong, dimana para siswa dan dewan guru sedang libur dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.

Baca: Api Karhutla Mengancam, Aktivitas Belajar Mengajar di Dusun Telayar Mempawah Terpaksa Diliburkan

Baca: VIDEO: Api Karhutla di Dusun Telayar Mengancam Ruman Penduduk dan Satu Sekolah Dasar

Saat di konfirmasi, Kapolsek Mempawah Timur, Iptu Suwanto membenarkan kejadian tersebut, dia menceritakan kronologi kebakaran berawal dari api karhutla yang merembet dari belakang ke bawah bangunan sekolah.

Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut.

Diperkirakan api berasal dari lahan milik warga berinisial S yang sedang terbakar di belakang sekolah.

"Bangunan sekolah itu rata dengan tanah akibat kebakaran, tidak ada korban jiwa, api diperkirakan dari lahan milik warga berinisial S yang sedang terbakar dibelakang sekolah," ujarnya.

Saat kejadian masyarakat sekitar sempat berupaya memadamkan dengan mesin pompa air untuk memadamkan api yang dititipkan oleh Desa namun tidak terkejar, sebab api keburu membesar dan meratakan bangunan sekolah itu.

"Ada warga yang berupaya memadamkan dengan mesin pompa air milik Desa, namun ada sedikit kendala ketika sedang menyemprot bahan bakar mesinnya habis, ketika mereka sedang mencari minyaknya, api keburu membesar dan sudah tidak tekejar," ungkapnya.

Tidak jauh dari SDN 19 Mempawah Timur ada dua unit bangunan rumah milik warga setempat.

Namun tidak terkena api karhutla sebab api sudah berhasil dikendalikan oleh warga.

Baca: Cerita Sabil Tentang Bola Api yang Membakar Lahan Seluas 250 Hektar di Dusun Telayar

Baca: VIDEO: 250 Hektare Lahan di Dusun Telayar Terbakar, Masyarakat Terpaksa Gunakan Masker

"Kita dapat informasi kejadiannya tadi siang, saat ini anggota Reskrim masih ada di lokasi untuk melakukan olah TKP, kita belum dapat informasi lebih jauh sebab disana terkendala sinyal," ujarnya.

Ipti Suwanto mengatakan, peristiwa kebakaran itu sudah tidak bisa dielakkan lagi.

Meskipun di lokasi sudah ada mesin pompa air yang standby untuk menjaga dua rumah warga dan satu sekolah dari api karhutla, namun karena ada kendala bahan bakar habis, dan warga sedang sepi akhirnya bangunan itu rata dengan tanah.

"Besok pagi saya akan terjun langsung ke TKP untuk melakukan pemeriksaan lebih jauh," tukasnya.

Baca: Karhutla Meluas, 8 Orang Warga Telayar Mengungsi, Dua Unit Helikopter Water Bombing Diturunkan

Terpisah, saat dihubungi melalui sambungan telepon, satu di antara warga Telayar yang rumahnya tidak jauh dari sekolah dan sama-sama terancam api karhutla, Yuniarti (35) penyebab kebakaran adalah angin yang berhembus sangat kencang, yang mengantarkan api ke bagian bawah bangunan sekolah.

"Kebakaran sekitar pukul 13.00 siang tadi, sekolah itu sudah rata dengan tanah karena saat peristiwa itu sedang tidak ada siapapun yang lewat, angin yang berhembus kencang mengantarkan api ke bawah bangunan sekolah, sehingga cepat membesar," ujarnya.

Beruntung kata dia, rumahnya yang hanya beberapa meter saja dari sekolah itu tidak ikut disapu api karhutla. Namun dia merasa khawatir sewaktu-waktu bisa saja rumah nya dilalap api yang semakin dekat. 

Berita Terkini