Waspada! Aksi Wanita Minta Jemput via Facebook, Seorang Pria jadi Korban di Jeruju Pontianak
Unit Reskrim Polsek Pontianak Barat berhasil amankan 3 orang tersangka, yang bersekongkol melakukan tindak pidana pencurian di area parkiran kolam renang Muara Kapuas di Jalan Kom Yos Sudarso Gg. Alpukat Indah, Kota Pontianak, pada Minggu (28/07/2019) sekitar 00:30 WIB.
Kapolsek Pontianak Barat Kompol Abdullah mengungkapkan pihaknya sudah mengamankan dua orang tersangka laki-laki dan satu wanita.
Masing-masing berinisial FB (21), FK (22), dan seorang perempuan berinisial AJ (22).
"Kami sudah mengamankan 3 orang tersangka yang bersekongkol melakukan tindak pidana pencurian dengan modus seorang perempuan meminta jemput untuk diantarkan kekosannya, via pesan chat facebook," ujarnya, Rabu (31/07/2019).
Baca: Ayah Perkosa Putri Kandung di Kapuas Hulu, Abang Korban Terbangun saat Rumah Bergoyang
Baca: Firasat Aneh Si Bungsu Sebelum Ayahnya Meninggal Dunia Kecelakaan di Depan Mako Brimob Polda Kalbar
Kejadian ini bermula saat korban yang diketahui beranama Muhammad Bobby (21), mendapatkan pesan chat facebook dari seorang wanita berinisial AJ.
Berlandaskan kasihan, ia pun menjemput AJ diarea parkiran kolam renang Muara Kapuas di Jalan Kom Yos Sudarso Gg. Alpokat Indah, Kota Pontianak.
Saat ini polsek pontianak barat sudah mengamankan 1 unit hanphone milik korban.
Dan pelaku masih diamankan di polsek pontianak barat, guna dilakukannya proses penyelidikan lebih lanjut.
Kronologi
Kapolsek Pontianak Barat Kompol Abdullah membeberkan kronologi kejadian modus penipuan wanita minta jemput via Faceboo.
Pada hari minggu malam ia menerima pesan chat facebook dari saudari AJ yang meminta jemput untuk diantarkan pulang kekosannya.
Namun, sebenarnya ia tak mengenali sebelumnya. karena korban kasihan dengan AJ, maka ia pun menjemputnya.
Sesampainya diarea parkiran kolam renang Muara Kapuas di Jalan Kom Yos Sudarso Gg. Alpukat Indah, kemudian saudari AJ menghampiri dengan berjalan kaki.
Saat itu AJ meminjam handphone korban untuk menghubungi temannya, dengan alasan handphone miliknya rusak.
Tak lama itu, datang dua orang laki laki yaitu FB dan FK, menanyakan korban orang mana dan kenapa ada disini dengan wanita.
"Kemudian tak lama itu, datang dua orang laki laki dan menanyakan, Kau orang mana? kenapa kalian pacaran disini? lalu satu di antara pelaku mengambil kunci motor dari kontak motor, dan kemudian ingin meninju dengan kunci motor tadi," jelas Bobby.
Kemudian satu di antara laki-laki itu mengambil handphone milik Bobby yang dipegang oleh AJ. Dengan mengancam AJ akan ditikam jika tak diberikan.
Bobby menambahkan saat itu ia sempat meminta handphone dan kunci motor miliknya agar dikembalikan.
Namun, pelaku malah melempar kunci motor miliknya ke semak semak, dan kedua pelaku tersebut langsung pergi dan membawa handphone milik korban.
Saat diinterogasi tim Reskrim Polsek Pontianak Barat, pelaku mengakui dan mengatakan bahwa kedua pelaku tersebut telah merencanakan perbuatannya dan bekerjasama dengan saudari AJ.
Pelaku saat ini pun sudah diamankan di Polsek Pontianak Barat, guna dilakukannya proses penyelidikan lebih lanjut. Dan sudah mengamankan 1 unit hanphone milik korban. (mg3)
Korban Penipuan Berkedok Poin Traveloka Bertambah dan Meluas, Warga Datangi OJK Kalbar
PONTIANAK - Masyarakat yang menjadi korban penyalahgunaan indetitas pribadi mengatasnamakan Traveloka semakin bertambah dan meluas.
Setelah sebelumnya puluhan warga Pontianak Barat dan puluhan driver ojek online yang menjadi korban, kini puluhan warga Jalan Merdeka Barat Gang Kasuari 2, dan warga Siantan Tengah juga ikut menjadi korban.
Mereka datang ke kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (22/7/2019) untuk memastikannya.
setelah di cek oleh pihak OJK, ternyata nama-nama warga tersebut memiliki tagihan jutaan rupiah dari PT Caturnusa Sejahtera Finance.
Seperti yang diakui oleh Aan Iswanda (36), ia bersama sang istri dan juga adik sepupunya ikut menjadi korban penipuan mengatasnamakan Traveloka tersebut.
"Istri saya dapat tagihan sekitar Rp 5 Juta, nah adik sepupu saya sampai Rp. 9 Juta, yang punya saya belum tahu berapa karena tadi di cek oleh OJK data saya belum ditemukan," terangnya kepada Tribun, Senin (22/7).
Aan menjelaskan alasanya kenapa baru datang ke OJK padahal ia bersama warga lainnya sudah mengethaui terkait ada penipuan yang mengatasnamakan Traveloka. Ia mengatakan, bahwa dirinya tidak mau gegabah karena masih berfikir bahwa dirinya belum merasa menjadi korban.
"Awalnya juga masih belum percaya jadi korban apa tidak apalagi sudah baca berita kalau pelaku sudah ditangkap. Kami juga belum ada dapat telpon dari pihak manapun terkait adanya tagihan. Tapi karena ada kawan yang menyarankan untuk datang ke OJK jadi kami kesini. Sebenarnya sudah dari sebelumnya mau kesini tapi belum ada waktu saja," ujarnya sambil menunjukkan berkas yang dikeluarkan oleh OJK untuk tagihannya.
Aan juga memgakui, bahwa dirinya bersama warga lainnya menyerahkan data KTP dan foto diri kepada seseorang yang juga warga setempat. Ia diajak saat sebelum bulan puasa lalu, ke sebuah kafe di Pontianak.
Disana mereka dikumpulkan dan menyerahkan foto diri dan foto KTP, setelah itu ia mengaku mendapat uang sebesar Rp. 100 Ribu setelah data berhasil terverifikasi.
"Saya di foto, dan KTP saya juga di foto. Selesai itu katanya berhasil, dan saya dan yang lain dikasi uang seratus ribu rupiah, habis itu kami pulang. Waktu itu malam kami ke kafe itu," katanya.
Ia juga mengatakan, setelah dari OJK ia bersama warga lainnya akan ke Polda untuk melaporkan apa yang mereka alami.
"Saya tidak mau bayar tagihan ini, karena saya merasa tidak pernah meminjam ke bank. Ini jutaan lagi nilainya darimana saya mau bayarnya. Habis ini mau ke Polda mau buat laporan," tukasnya.