Pengamat Ungkap Sisi Negatif Sistem Zonasi PPDB: Bisakah Anak Sukes Pada Sekolah Bukan Pilihannya?

Penulis: Syahroni
Editor: Ishak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Pendidikan Universitas Tanjungpura, Dr Aswandi

Selama ini juga setiap sekolah menyeleksi berdasarkan nilai sehingga kepintaran anaknya seragam, ada kecenderungan yang diajarkan guru muridnya seragam dan itu mudah bagi guru yang mangajarinya.

Tapi untuk sistem zonasi anak pasti tidak seragam lagi, guru mesti mengajari anak yang kemampuan berbeda-beda atau tidak seragam maka akan timbul persoalan baru.  Guru harus mempersiapkan diri, bukan hanya murid yang disiapkan. 

Kemudian harus diawasi pula, dengan sistem zonasi ini ada kuota 5 persen untuk orangtua yang pindah. Apakah benar ada orangtua pindah hingga 5 persen ini setiap tahunnya, jangan sampai kuota ini malah digunakan untuk yang tidak beres dan anak titipan melalui jalan belakang.

Selain itu, adanya kuota 20 persen untuk masyarakat tidak mampu atau miskin, sehingga dalam kenyataan tahun-tahun sebelumnya  ada puluhan ribu keterangan miskin. 

Maka perlu pengawasan ketat sehingga kuota yang ada tidak disalahgunakan pihak atau oknum disekolah.

Waspada manipulasi surat keterangan pindah dan surat domisili terhadap penerapan sistem zonasi ini. Apakah pemerintah mampu mengontrol itu semua,". (Syahroni)

Berita Terkini