Ani Yudhoyono Wafat

Live Streaming Jelang Pemakaman Ani Yudhoyono, Upacara Pelepasan Jenazah Akan Dipimpin Ketua DPR RI

Penulis: Dhita Mutiasari
Editor: Dhita Mutiasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Live Streaming Jelang Pemakaman Ani Yudhoyono, Upacara Pelepasan Jenazah Akan Dipimpin Ketua DPR RI

"Tapi Tuhan menakdirkan yang lain," ujar SBY di National University Hospital (NUH), Singapura, Sabtu (1/6).

Baca: Lazismu Sambas Bagikan Paket School Kit Kepada Siswa Kurang Mampu

Baca: Juara LIGA CHAMPIONS Liverpool FC | Top Skor Lionel Messi & Madrid Dominasi Juara 12 Musim Terakhir

Sepeninggal istrinya, SBY memiliki sebuah tekad. Dia ingin mengerjakan rencana dan cita-cita mendiang istrinya yang tidak sempat terwujud.

"Saya dan keluarga, Insya Allah akan mewujudkan mimpi-mimpi dan cita-cita Ibu Ani yang belum bisa diwujudkan,” kata SBY.

Dari NUH jenazah Ani Yudhoyono dibawa ke KBRI di Singapura. SBY bersama kedua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas tampak ikut dalam ambulans yang membawa jenazah Ani Yudhoyono dari rumah sakit NUH ke KBRI di Singapura.

Seperti disiarkan langsung KompasTV, rasa kehilangan mendalam tampak di wajah ketiga orang terdekat Ani Yudhoyono tersebut.

Namun, ketiganya menguatkan diri, bahkan ikut mengusung keranda jenazah dari mobil ambulans menuju ke masjid Istiqomah di dalam komplek KBRI.

SBY dan dua putranya mengenakan pakaian koko dan peci hitam. Mereka bersama beberapa orang lain mengumandangkan kalimat Tauhid saat proses pemindahan jenazah tersebut ke dalam masjid.

Dan Ibas tampak tak kuasa menahan kesedihan saat mengusung keranda jenazah ibunda tercitanya.

Jenazah Ani Yudhoyono dimandikan dan disalatkan di masjid tersebut sebelum diterbangkan ke Tanah Air pada Sabtu malam. Selain SBY dan dua putranya, dua menantu SBY, Annisa Pohan dan Aliya Rajasa serta sang besan, Hatta Radjasa, juga tampak mendampingi proses tersebut di KBRI di Singapura.

Baca: SKOR LANGSUNG Tottenham Vs Liverpool Live RCTI & LIVE SCORE | 2 Menit Mo Salah Bawa Liverpool Unggul

Baca: SEDANG BERLANGSUNG Final Liga Champions Tottenham Vs Liverpool! Live Streaming RCTI & Live Score

Sejumlah mantan menteri era Presiden SBY dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan juga tampak di KBRI di Singapura saat proses pemulangan jenazah Ani Yudhoyono ke Tanah Air.

Ani Yudhoyono menjalani perawatan untuk penyakit kanker darahnya sejak awal Februari 2019. Sejak saat itu, SBY terus mendampingi putri dari Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo itu di rumah sakit.

Mulai dari menemani mencoblos saat Pemilu 2019, menghabiskan waktu bersama di ruang perawatan hingga ketika Ani Yudhoyono diperbolehkan untuk keluar kamar rumah sakit.

Video momen mereka pun sempat diunggah oleh sang menantu, Annisa Larasati Pohan dalam akun instagramnya. Hingga Ani Yudhoyono tutup usia, SBY juga masih tetap setia menemaninya.

AHY dan Ibas Usung Keranda

Mengenakan baju koko berwarna putih, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono duduk mendampingi Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono, ayahnya, di Ruang Riptaloka Kedutaan Besar Republik Indonesia Singapura, Sabtu (1/6).

Tak banyak kata yang terucap dari mulut mereka. Kesedihan terpancar dari wajah mereka saat melihat foto Ani Yudhoyono, ibu mereka, diletakkan di depan peti jenazah.

Edhie, atau kerap disapa Ibas, tak bisa menyembunyikan kesedihan yang dia rasakan. Tangisnya pecah saat mengangkat peti jenazah ibunya menuju keluar.

Agus juga mengangkat peti jenazah ibunya di barisan tengah. Dia juga tak mampu menahan kesedihannya.

Agus dan Ibas mengangkat peti jenazah ibu mereka ke arah ambulans. Jenazah Ani Yudhoyono diberangkatkan ke Tanah Air pada Sabtu malam melalui Paya Lebar Air Base.

"Terima kasih atas perhatiannya. Kami berangkat dulu," ujar SBY setelah peti masuk ke ambulans.

Sejumlah warga Indonesia yang tinggal di Singapura menyempatkan diri untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Ani Yudhoyono.

"Terimakasih, atas perhatian dan dukungan terhadap Ibu Ani. Kami mengucapkan terima kasih," kata SBY kepada para pelayat.

Jenazah Ani Yudhoyono diterbangkan ke Landasan Udara Halim Perdanakusuma. Selanjutnya jenazah akan disemayamkan di Cikeas, kediaman keluarga SBY. Ani Yudhoyono rencananya akan dimakamkan Minggu (3/6) di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Hatta Rajasa, besan SBY, mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang mendoakan atas kesembuhan Ani Yudhoyono.

"Kami atas nama keluarga mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh rakyat yang begitu banyak memberi simpati dan doa semasa almarhumah dirawat di National University Hospital Singapura," kata Hatta saat menggelar jumpa pers di NUH Singapura.

Menurut Hatta, seluruh keluarga ikhlas melepas Ani Yudhoyono yang selama ini berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya.

"Seluruh keluarga ikhlas melepas Ibu Ani yang sangat kita cintai. Kepada sahabat dan teman-teman sanak famili yang besuk ke RS dari tanah air atas nama keluarga saya ucapkan terima kasih," kata Hatta.

Hatta juga memohon doa agar semua keluarga yang ditinggalkan dapat tetap tabah menghadapi cobaan berat ini.

"Insya Allah khusnul khotimah, kita semua membimbing almarhumah dan semua ikhlas," ujar Hatta.

Saat sejumlah wartawan menanyakan kondisi SBY, Hatta mengatakan bahwa presiden ke-6 RI itu sangat berduka.

"Kondisi Pak SBY tentu sebagai suami yang telah mendampingi selama 43 tahaun merasakan duka mendalam, namun dia ikhlas menerima takdir. Putra dan menantu juga sangat ikhlas meskipun pastinya sangat kehilangan orang yang dicintai," tambah Hatta.

Pemerintah memastikan, akan menyiapkan sejumlah fasilitas mengenai persemayaman hingga pemakamanAni Yudhoyono.

"Jadi, intinya semuanya sudah siap. Tinggal kita mohon doanya untuk almarhumah," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam konferensi persnya di Istana Presiden Bogor.

Pertama, negara sudah menugaskan tim dokter kepresidenan demi mengawal pengobatan Ani semenjak dirawat di National University Hospital Singapura. Kedua, setelah mendapatkan kabar mengenai wafatnya Ani, Istana juga mengirimkan tim protokoler untuk mengurus persemayaman dan disalatkan di Kedubes RI di Singapura.

"KBRI kita sudah siap untuk proses pemandian dan juga shalat. Malam ini rencananya disemayamkan di KBRI," ujar dia. Ketiga, Istana juga sudah mengirim pesawat Hercules ke Singapura, Sabtu sore.

Pesawat itu digunakan untuk mengangkut jenazah Ani beserta keluarganya kembali ke Tanah Air. Keempat, perangkat yang bertugas menggelar upacara kenegaraan saat Ani dimakamkan sudah disiapkan pihak TNI. Pemulangan jenazah Ani yang semula direncanakan pada Minggu (2/6) pagi, dipercepat menjadi Sabtu (1/6) malam.

Dokter kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto menyebut, sebelum tutup usia, Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono tidak sadarkan diri. "Dalam kondisi tidak sadar karena beliau sebelumnya memang ditidurkan," ujar Terawan sebagaimana dikutip dari siaran Kompas TV.

Terawan menjelaskan, tim dokter terpaksa memberikan obat tidur kepada Ani. Sebab, Ani sempat mengalami gagal nafas sehingga tim dokter perlu memasang alat bantu pernapasan atau respirator.

"Sejak kemarin (Kamis 31 Mei 2019) pakai respirator. Sudah berlangsung usaha untuk mensupport beliau. Upaya maksimal tidak membawa hasil karena kehendak Yang Maha Kuasa untuk Ibu," ujar dia.

Terawan sekaligus mengklarifikasi bahwa penurunan kondisi kesehatan Ani semenjak Kamis kemarin, bukan disebabkan oleh faktor lain, semisal dampak kemoterapi atau lainnya.

Terawan menegaskan, kepergian Ani disebabkan perjalanan penyakit kanker darah. "Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu bukan dari apa-apa, memang dari perjalanan penyakitnya sendiri," ujar Terawan.

Sejumlah tokoh mengucapkan belasungkawa atas kepergian Ani Yudhoyono. Ucapan belasungkawa juga datang dari Presiden Joko Widodo.

"Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke Rahmatullah ibu Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhi Wibowo, ibu Ani Yudhoyono, istri Presiden keenam bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada usia 67 tahun," kata Jokowi saat menggelar jumpa pers.

Presiden Jokowi mengajak rakyat Indonesia berdoa bagi almarhumah agar diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kesabaran.

Dalam jumpa pers tersebut, Jokowi didampingi istri Iriana Jokowi dan Menteri Sekretaris Kabinet Pratikno.

Pada masa-masa sakitnya, Ani Yudhoyono tiada henti berdoa dan berharap agar Allah SWT masih memberinya kesempatan hidup lebih lama agar bisa tetap mendampingi suami tercinta, Susilo Bambang Yudhoyono.

Ani juga masih ingin menjadi ibu bagi dua anaknya dan menjadi nenek bagi cucu-cucu tercintanya. Ani Yudhoyono juga masih ingin menjadi ibu mertua yang baik bagi menantu-menantunya.

Bahkan Ani Yudhoyono juga masih ingin menjadi sosok yang mengayomi seluruh warga Indonesia. Karena itu, setiap perkembangan kesehatannya selalu dia update ke media sosial.
Ani terakhir kali mengunggah postingannya, dua pekan lalu sebelum meninggal dunia. Dari kutipan postingan tersebut, ia masih punya harapan besar untuk bisa sembuh.

"Alhamdulillah setelah 3 bulan tidak menghirup udara segar, hari ini saya diperkenan dokter keluar ruangan. Untuk melihat hijaunya daun, birunya langit dan segarnya udara
Walau hanya 1-2 jam. Terima kasih Ya Allah.... Semoga kesehatanku semakin pulih. Mohon doa teman-teman semua," tulis Ani di akun Instagramnya.

Ani Yudhoyono mengalami kanker kurang lebih selama 4 bulan. Ia divonis mengidap kanker darah sejak Februari 2019. Kondisinya sempat membaik, namun menurun sejak Rabu, 29 Mei 2019, dan akhirnya meninggal pada 1 Juni 2019.

Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, menceritakan, SBY berkali-kali mengatakan keinginannya sebelum berpisah dengan Ani.

"SBY minta satu hal, setelah jenazah dimandikan dan sebelum peti ditutup, dia ingin mencium sekali lagi. Hal itu berkali-kali beliau ucapkan," kata Hinca.

SBY memiliki alasan menerbangkan jenazah Ani Yudhoyono, istrinya, ke Jakarta menggunakan pesawat angkut Hercules, Sabtu (1/6) malam. SBY memilih pesawat Hercules karena ingin mendampingi mendiang istrinya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di Landasan Udara Halim Perdanakusuma.

Ferdinand menuturkan SBY lebih memilih pesawat Hercules daripada pesawat biasa karena tidak bisa mendampingi jenazah selama berada di dalam pesawat.

"Bapak tidak mau pakai Boeing karena tidak ada kargo di atas, harus di bawah. Bapak minta Hercules supaya kargo bisa di atas dan tetap bersama-sama," tutur Ferdinand. 

Berita Terkini