Biaya Penanganan Sampah Besar, Edi Kamtono Himbau Warga Buang pada Tempat yang Tepat

Penulis: Syahroni
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernyataan Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono

Biaya Penanganan Sampah Besar, Edi Kamtono Himbau Warga Buang pada Tempat yang Tepat

PONTIANAK - Penanganan sampah di Kota Pontianak memang cukup memakan biaya yang besar, hal itu karena tingginya volume sampah yang dihasilkan setiap harinya.

Menurut Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyebutkan berdasarkan laporan Dinas Lingkungan Hidup yang ada setiap harinya sampah yang dihasilkan di Kota Pontianak mencapai 400 ton dan itu perlu biaya yang cukup besar dalam penanganannya.

400 ton tersebut sebagian besar dihasilkan dari sampah rumah, Edi mengimbau masyarakat sendiri dapat memilah sampaj dari rumah sehingga memudahkan petugas yang bekerja atau sebaiknya memanfaatkan sampah yang masih mempunyai nilai ekonomis.

"Sampah di Kota Pontianak sehari mencapai 400 ton dan saat hari raya dan hari besar tentu jumlahnya akan jauh meningkat," ucap Edi Rusdi Kamtono saat diwawancarai, Kamis (23/5/2019).

Baca: Kadiskes Ketapang Pastikan Ketapang Tak Terdapat Cacar Monyet

Baca: VIDEO: Terkait Akreditasi RSUD Sekadau, Ini Penjelasan Bupati Rupinus

Seiiring dengan terus meningkatnya volume sampah, Edi menegaskan tentu biaya yang dikeluarkan semakin besar mulai dari pengadaa kendaraan, perawatan kendaraan, pengangkutan, pengelolaan dan biaya untuk sumber daya manusia yang ada.

Oleh sebab itu, ia meminta pada masyarakat untuk taat akan aturan terkait pembuangan sampah yang ada.

Ia memngimbau agar masyarkat membuang sampah tepat pada tempatnya dan tepat pada waktunya.

Sampah yang dibuang tepat pada tempatnya akan memudahkan para petugas kebersihan membersihkan dan menurutnya akan efektif biaya-biaya yang ada.

Edi menegaskan bahwa, semua sampah yang di TPS dipastikan akan dibersihkan oleh petugas.

"Sampah itu harus dibuang di TPS jangan sembarangan atau di TPS liar, karena berapa banyakpun yang ada di TPS akan diangkut petugas sedangkan di TPS liar akan menyulitkan petugas dan menimbulkan bau tidak sedap serta penyakit nantinya,"ucap Edi Kamtono.

DLH dimintanya untuk bersiap-siap mengantisipasi lonjakan volume sampah, jangan sampai terjadi tumpukan yang membuat kawasan menjadi kumuh dan tidak sehat.

Ia mengingatkan supaya sampah yang ada harus ditangai dengan cepat dan tepat, sehingga semuanya tertangani dengan baik.

Berita Terkini