Dunia Games

Fakta Gadis Pontianak Bobol Bank Rp 1,85 Miliar via Mobile Legends, Gamers Pemula Lulusan SMA

Penulis: Rizky Zulham
Editor: Rizky Zulham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta Gadis Pontianak Bobol Bank Rp 1,85 Miliar via Mobile Legends, Gamers Pemula Lulusan SMA

Fakta Gadis Pontianak Bobol Bank Rp 1,85 Miliar via Mobile Legend, Gamers Pemula Lulusan SMA

Polisi berhasil mengungkap kasus pembobolan bank berikut menangkap seorang wanita jadi tersangka.

YS (26) dibekuk aparat Ditreskrimum Polda Metro Jaya, karena membobol salah satu bank hingga Rp 1,85 miliar.

Terkuak Cara Wanita Ini Bobol Bank, Transfer Rp 1,85 Miliar Pakai Game Online Mobile Legend (ML) (wartakota/budi malau)

Perempuan muda asal Pontianak, Kalimantan Barat itu membobol bank dengan cara transfer dana dalam bentuk e-voucher dan mata uang lain dalam game online Mobile Legend (ML).

YS merupakan seorang gamers atau pemain game online Mobile Legend sejak setahun terakhir.

Karenanya, dana bank yang dibobolnya digunakan untuk membeli segala fasilitas hingga hero dalam game online Mobile Legend.

Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam mengatakan, YS diamankan pihaknya dari rumahnya di Pontianak, Kalimantan Barat pada Rabu (1/5/2019) lalu.

Menurut Ade, dari pengakuan YS, dijelaskan bahwa saat bermain game Mobile Legend, ada sejumlah peralatan atau fasilitas yang harus dibeli gamers dengan e-voucher.

"Tersangka ini melakukan pembelian e-voucher untuk game Mobile Legend di e-commerce Unipin. Caranya dengan transfer dana lewat rekening banknya, di e-commerce itu," jelas Ade, Sabtu (18/5/2019).

Hal itulah yang dilakukan YS. Namun, bedanya, kata Ade, meski YS berhasil mendapatkan e-voucher setelah transaksi, saldo di rekening YS tidak berkurang sama sekali.

"Artinya dana bank dibobol tersangka untuk top up game online Mobile Legend. Ini dilakukan tersangka berulang kali dan ia sadar melakukannya," tutur Ade.

Karenanya, kata dia, pihak bank yang dibobol curiga dan membuat laporan ke pihaknya.

"Pihak bank menerangkan bahwa mereka menemukan adanya beberapa transaksi yang janggal," ucap Ade.

"Di mana mereka telah melakukan beberapa kali transaksi pembayaran di e-commerce Unipin dari rekening bank lain dengan menggunakan Virtual Account BNI," sambung Ade.

Halaman
12

Berita Terkini