Baca tanpa iklan
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui siaran pers mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,0 yang selanjutnya diperbaharui menjadi magnitudo 4,9.
Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7,22 LS dan 114,56 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 km arah tenggara Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur pada kedalaman 5 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif," kata Triyono.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempa dilaporkan dirasakan di Pulau Sapudi dalam skala intensitas III-IV MMI, Situbondo dalam skala intensitas II-III MMI, Banyuwangi, Denpasar dan Singaraja II MMI.
Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. "Hingga pukul 08.46 WIB, hasil monitoring BMKG sudah terjadi gempa susulan (aftershock) sebanyak 2 kali," kata Triyono.
Sebelumnya gempa bumi berkekuatan M 5,5 mengguncang wilayah Banda Aceh pada Senin (01/04/2019) sore. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat lindu tersebut terjadi sekitar pukul 15.11 WIB.
Guncangan gempa dirasakan warga Banda Aceh dalam skala intensitas II MMI. Artinya, guncangan gempa hanya dirasakan oleh sebagian orang saja dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Pusat gempa berada di laut, tepatnya 207 km arah barat laut Sabang. Sedangkan kedalaman gempa tercatat berada di 10 km.
BMKG menegaskan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sumenep Dilanda Tiga Kali Gempa Pagi Ini " dan judul "Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Bali, Tidak Berpotensi Tsunami"
Yuk Follow Akun Instagram tribunpontianak: