Gempa Guncang Sintang

Kalbar Sudah Enam Kali Diguncang Gempa, Dua Kali di Hari Rabu

Penulis: M Arief Pramono
Editor: Arief
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa bumi di Sintang

Kalbar Sudah Enam Kali Diguncang Gempa, Dua Kali di Hari Rabu

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Gempa bumi di wilayah Kabupaten Sintang, Rabu (27/3/2019) pukul 05.40 WIB. Ini bukanlah gempa pertama yang terjadi di wilayah Kalbar.

Berdasarkan catatan Tribunpontianak.co.id, setidaknya sudah enam kali terjadi gempa di wilayah Kalbar sejak tahun 2011 hingga 2019 ini.

1. Gempa Singkawang-Bengkayang

Gempa berkekuatan 4,4 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang pada Selasa (23/8/2011) silam.

Gempa tersebut terjadi pada pukul 08.26.48 WIB berkekuatan 4.4 SR.

Pusat gempa berada di darat, sekitar 132 km barat laut Pontianak.

Saat itu warga yang merasakan beberapa detik getaran gempa dibuat panik, apalagi warga baru pertama kalinya mengalami kejadian tersebut.

Baca: BREAKING NEWS - Gempa Guncang Sintang, BMKG Imbau Masyarakat Tenang! Magnitudo 3,1 Kedalaman 5 KM

Baca: GEMPA Bumi Guncang Sintang, Warga Singkawang Pernah Rasakan Gempa yang Lebih Besar

2. Gempa Singkawang-Bengkayang

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak saat itu, Bambang Hargiyono, mengatakan gempa pada Rabu (24/8/2011) terjadi pukul 22.51.40 WIB.

"Kekuatan gempa 4.6 Skala Richter (SR) dengan kedalaman 10 km. Pusat gempa berada di laut, sekitar 97 km barat laut Pontianak," kata Bambang saat itu.

"Lokasinya 0.68 Lintang Utara dan 108.81 Bujur Timur. Getaran dirasakan II-III MMI di Singkawang. Tidak berpotensi tsunami," tambahnya.

Gempa tersebut merupakan gempa susulan yang terjadi sehari sebelumnya.

Namun gempa pada Rabu (24/8/2011) malam itu dirasakan pada radius yang lebih luas.

Tak hanya di Singkawang dan Bengkayang, gempa kali ini juga dirasakan di Mempawah (Kabupaten Pontianak), Pemangkat (Kabupaten Sambas), hingga di Kabupaten Landak.

3. Gempa Bengkayang

Gempa menggoyang wilayah Bengkayang pada Kamis (14/5/2015) sore. 

Kepala BPBD Bengkayang, Yosef, kala itu membenarkan telah terjadi guncangan gempa yang terjadi dua kali di wilayah pesisir Bengkayang di sekitar kawasan Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan.

Menurutnya, getaran terjadi pukul 16.00 WIB, dengan titik terkuat guncangannya di Desa Sungai Jaga B.

"Di situ memang pusatnya, terutama pada Agustus 2011 lalu. Dulu itu kekuatan gempanya 4,6 SR, kalau dulu ada retak-retak di sekolah dan puskesmas, tapi gempa yang sekarang ndak ada, kejadiannya cuma sebentar, hanya 15 detik," ujarnya kala itu, Kamis (14/5/2015).

Dijelaskannya bahwa guncangan gempa yang pertama hanya dirasakan warga Desa Sungai Jaga B. Sedangkan guncangan kedua sekitar pukul 17.27 WIB dirasakan lebih luas.

Dari Sungai Duri, terus ke Sungai Pangkalan 1 dan 2 sampai Teluk Suak, bahkan informasinya dapatkan sampai Anjongan Kabupaten Mempawah.

Kejadian gempa yang cukup keras itu bahkan saat itu disertai dengan tersebarnya informasi terkait potensi tsunami yang membuat warga heboh dan ketakutan, meski kemudian hari tak terbukti. 

4. Gempa Sukamara (Kalteng) dan Kendawangan (Kalbar)

Gempa berkekuatan 5,1 magnitudo mengguncang Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, Jumat (24/6/2016) pukul 07.41 WIB.

Tidak hanya di wilayah Kalteng, getaran gempa ini juga dirasakan hingga wilayah Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Berdasarkan data dari situs resmi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa itu terjadi di kedalaman 10 kilometer, tepatnya di koordinat -2.77 Lintang Selatan dan 110.09 Bujur Timur.

Lokasi gempa berada pada posisi 128 kilometer arah barat daya, Kabupaten Sukamara.

Gempa tersebut dipicu oleh sesar aktif, sehingga gempa bumi tektonik menggungcang kuat daerah Kendawangan.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG kala itu, Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan efek gempa bumi yang didasarkan oleh Peta Tingkat Guncangan (shake map) menunjukkan bahwa wilayah terdampak gempabumi di Kota Kendawangan mengalami intensitas V-VI MMI (III SIG-BMKG).

"Artinya getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan orang terkejut dan lari keluar," tulis Daryono dalam akun Twitter-nya, Jumat (24/6/2016) silam.

Selain itu, dampak guncangan gempa bumi itu juga bisa menyebabkan kerusakan ringan pada rumah. Berdasarkan laporan, banyak warga yang sempat panik dan berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

5. Gempa Landak

Pada 2017 isu gempa menyergap wilayah Kabupaten Landak.  Peristiwa ini terjadi pada Minggu (12/03/2017).

Kala itu, warga juga sempat dibuat panik dengar beredarnya informasi gempa yang melanda beberapa wilayah di Landak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak, Banda Kolaga,  menyikapi informasi itu dengan mengungkap bahwa kejadian getaran yang menyerupai gempa yang terjadi di Dusun Karta Jaya, Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu pada Minggu (12/3/2017) benar terjadi.

Namun, ditelusuri lebih lanjut, Banda Kolaga mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut tidak termonitor oleh BMKG terkait di mana titik koordinat terjadinya getaran mirip gempa bumi tersebut. 

Hanya saja peristiwa itu memang sudah sempat membuat panik masyarakat setempat yang merasakan getaran kuat saat kejadian.

Satu di antara warga Dusun Karya Jaya, Darna Sutikna menerangkan, memang benar telah terjadi getaran di sekitar dusun tempat tinggalnya.

Namun diakuinya getaran tersebut awalnya muncul dari suara yang begitu keras kemudian ada getaran.

6. Gempa Sintang

Pihak Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Sintang menyatakan telah terjadi gempa dengan magnitudo 3,1 Skala Richter (SR) di wilayah Kabupaten Sintang, khususnya Kecamatan Kelam Permai, Rabu (27/3/2019) pukul 05.40 WIB.

Menurut data yang disampaikan BMKG, lokasi gempa berada di titik koordinat 0.08 LU 111.92 BT dengan kedalaman 5 kilometer, dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) I-II.

"Masyarakat kami imbau tetap tenang, jangan terpancing informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan menunggu informasi BMKG berikutnya," kata Supriandi.

Sebagai antisipasi munculnya pemberitaan simpang siur, masyarakat diharapkan mengakses informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melalui website http://www.bmkg.go.id atau melalui aplikasi Info BMKG di Playstore.

Camat Kelam Permai Maryadi membenarkan gempa yang terjadi di wilayahnya. Menurutnya gempa dirasakan masyarakat di tiga desa yang terletak di lingkar TWA Bukit Kelam.

"Memang benar terjadi getaran tadi subuh sekitar jam 05.40 WIB yang cukup kuat dan dirasakan masyarakat di desa-desa sekitar lingkar Kelam, yaitu Desa Merpak, Desa Kelam Sejahtera, dan Desa Kebong," katanya, Rabu (27/3/2019) sore.

Menurutnya semua warga merasakan getaran tersebut di masing-masing rumah.

Hal ini sempat membuat warga kaget, karena memang sebelumnya belum pernah terjadi getaran kuat yang mirip gempa di wilayah tersebut.

"Perkiraan durasinya 2-5 menit, tapi bervariasi ada juga yang bilang 5-10 menit. Warga kaget karena kan belum pernah kejadian. Untungnya tidak ada kerusakan dan korban jiwa, dan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa," katanya.

Berita Terkini