Sutarmidji Kesal, Sebut Para Pendukung yang Suka Menghujat dan Memaki Sebagai Orang Bodoh
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalbar Sutarmidji mengungkapkan kekesalan terhadap para pendukung di Pilpres 2019 ini.
Sutarmidji menyoroti sikap pendukung yang kerap menghujat dan memaki.
Kesal, mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini menganggap pendukung yang kerap memaki dan menghujat sebagai orang yang tidak cerdas.
Hal itu disampaikan Sutarmidji kepada wartawan Tribunpontianak.co.id, Rabu (26/3/2019).
Baca: Terkuak Pembobolan ATM BRI Berlangsung Selama 2 Jam
Baca: Polisi Kantongi Pelaku Pembobol dan Perusakan ATM BRI Pontianak Timur
Baca: Pelaku Pembobolan ATM BRI di Pontianak Congkel Brankas Pakai Linggis, Kenakan Jaket Saat Tiba
Awalnya, bermula saat Sutarmidji meminta masyarakat agar tidak ribut dan mempersoalkan pilihan politik siapapun pada agenda Pemilu 2019 mendatang.
Hal yang selalu terus dikedepankan adalah soal keamanan dan ketertiban bersama.
Apalagi, pada Rabu (27/3/2019) besok, Capres 01 Joko Widodo dijadwalkan akan hadir pada kampanye rapat umum di Kalimantan Barat bertempat di Halaman Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya.
"Yang ingin datang silahkan datang dan turun beramai-ramai, datang saja dengan tertib," ujar Sutarmidji.
Namun saat menyoroti soal pendukung, Sutarmidji mulai menunjukkan kekesalannya.
Sutarmidji menyoroti soal kecendrungan pihak tertentu yang suka menghujat dan memaki lantaran beda pilihan.
Baca: Deklarasi Pencanangan Zona Integritas, Kajari Pasang Kamera Pemantau
Baca: RSJ Sungai Bangkong Tak Ada Persiapan Khusus Layani Caleg Gagal
Baca: BREAKING NEWS - Kapal Pengangkut BBM Subsidi Terbakar di Rasau Jaya, Juragan dan ABK Jadi Korban
Menurutnya kategori orang seperti itu masuk kategori orang yang tidak cerdas.
"Harusnya beda pilihan itu biasa saja. yang penting itu misalnya bagi pendukung pak jokowi apa saja program yang kita tuntut jika pak Jokowi terpilih lagi. Bagi pendukung Prabowo juga begitu apa saja yang ingin dituntut jika terpilih sebagai presiden di Kalbar. Utamanya itu untuk kepentingan Kalbar bukan untuk kepentingan pribadi," ujar Sutarmidji.
Berada di dalam tim kampanye jokowi maruf di Kalbar, Sutarmidji dipastikan akan ikut menghadiri kampanye rapat umum capres 01 Joko Widodo di Halaman Qubu Resort.
Menurutnya ada beberapa kepentingan dan komitmen politik yang dimilikinya kepada capres 01 Joko Widodo.
Beberapa di antaranya adalah tentang keseriusan pembangunan Tol Pontianak-Singkawang.
Karena untuk mengantisipasi dioperasionalkannya Pelabuhan Samudra di Kabupaten Mempawah pada tahun 2020 mendatang.
Hal berikutnya adalah soal pembangunan Outer Ring Road yang sudah dibahas.
Baca: ILC Malam Ini, Karni Ilyas Diteror Soal Rocky Gerung, Terancam Elektabilitas ILC Menurun
Baca: Luna Maya Nyanyikan Lagu Suara saat Jadi Juri Tamu LIDA 2019, Zaskia Gotik: Hidup Mbak Bulan
Midji mengatakan pihaknya berkeyakinan akan dapat melakukan pembebasan lahanya.
Pemprov Kalbar dan Pemkab Kubu Raya akan melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan Outer Ring Road.
"Jalan lingkar luarnya saya berharap karena pak Jokowi sangat konsen dengan infrastruktur maka saya minta Outer Ring Road," ujarnya.
Komitmen selanjutnya adalah terkait pembangunan Jembatan Sambas Besar yang menghubungkan Kecamatan Tebas dan Kecamatan Tekarang.
"Kalau dapat pak menteri dalam waktu dekat untuk menentukan titik pembangunan sebab FS dan DED nya sudah selesai," ujarnya.
Soal keseriuasan Pemprov Kalbar dalam memekarkan Provinsi Kapuas Raya juga menjadi bagian dari komitmen politik yang akan ditagih Sutarmidji jika Capres 01 Jokowi kembali terpilih sebagai Presiden pada periode kedua.
Baca: Aksi Panggung Vita Lampung dan Fikoh Babel Diganjar SO hingga Agus Gorontalo Terhenti di LIDA 2019
Baca: TRIBUN WIKI: Gedung Kesenian Sintang, Tempat untuk Pelaksanaan Kegiatan Lomba
"Kapuas Raya itu harus diwujudkan, karena itu masalah pelayanan. upaya untuk mendekatkan pelayanan pemerintah pada masyarakat dan saya berharap itu diwujudkan jika beliau terpilih kembali nanti," ujarnya.
Midji juga meyakini pemintaan dan komitmen politiknya tersebut akan diwujudkan, sebab seluruh permintaan tersebut untuk kepentingan masyarakat.
"Nah komitmen seperti itu yang harus kita minta kepada calon presiden. Nah yang disebelah tuntut juga, apa yang ingin dilakukan capresnya. Jadi kita ini berbicara untuk kepentingan Kalimantan Barat bukan untuk kepentingan pribadi," ujarnya.
Menurutnya hal yang perlu dituntut kepada para capres yang hari ini sedang berkompetisi pada pilpres adalah soal komitmennya untuk membangun Kalimantan Barat.
"Ini bukan hanya sekadar persoalan jari saja, bukan itu. Tapi program ape untuk Kalbar. Kite same-same bise nuntut," ujarnya. (*)