Hairiah Akui Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Sambas Tinggi, Namun Grafiknya Menurun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBASĀ - Wakil Bupati Sambas Hj Hairiah mengatakan data dari Polres Sambas, berkenaan dengan angka kasus pencabulan di Sambas memang cukup tinggi.
Namun secara umum kata Hairiah, dari data 2017 ke 2018 grafiknya mengalami penurunan.
Untuk itu, ia katakan Sambas sudah melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya adalah operasi penyakit masyarakat (Pekat).
"Pemkab Sambas sudah ada upaya pencegahan untuk kasus ini, dan telah dibuat program pekat sampai ke desa," ujarnya, Jum'at (22/3/2019).
Baca: Warga Perbatasan Kembali Serahkan 3 Pucuk Senjata Api Rakitan ke Kodim 1205/Sintang
Baca: KPPAD Kalbar Sebut Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Sambas Ada 23 Kasus
Baca: Harta Benda Ludes Terbakar, Ini Harapan Korban Kebakaran di Kampung Beting
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain pekat juga telah dibentuk pusat layanan terpadu dibeberapa Desa yang telah melaksanakan sosialisasi di kelompok-kelompok yang rentan terhadap terjadinya kasus tersebut.
Dan perkembangannya juga telah di kerjasamakan dengan semua pihak terkait. Untuk itu, ia meminta kepedulian dan kerjasama semua masyarakat untuk mencegah terjadinya kasus-kasus serupa.
"Saya harapkan semua masyarakat untuk meningkatkan kepedulian lingkungan masyarakat," tuturnya.
Disisi lain, penyuluhan hukum juga sudah di lakukan. Itu sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat secara bersama-sama di setiap kesempatan.
"Misalnya dilakukan ditempat ibadah, tempat sekolah, rumah tangga, instansi pemerintah dan swasta, kampus dan tempat-tempat yang lain untuk sebagai ruang untuk edukasi bersama untuk melindungi keluarga dari segala bentuk kejahatan kemanusiaan," tutupnya. (One)