Untuk program kelas kreatif dan juga perpustakaan dibantu oleh beberapa komunitas yang peduli dengan rumah bahagia, salah satunya IKAL yang mengumpulkan Donasi buku untuk perpustakaan kampung.
Untuk sejauh ini sudah belasan anak yang terdaftar ikut TPA dirumah bahagia dan itu secara gratis diajar oleh guru yang rela mengajar tanpa imbalan apapun, demi memberikan ilmu agama pada anak -anak yang menjadi penerus bangsa.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta pengembangan rumah bahagia wajib diperbanyak dengan target ada di tiap kelurahan. Demikian dikatakannya usai meresmikan Bank Sampah Rumah Bahagia di Gang H Rahmah Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Minggu (10/2) kemarin.
"Rumah Bahagia perlu dikembangkan di kelurahan-kelurahan lainnya. Saya minta masyarakat juga harus lebih aktif dan partisipatif. Jika masyarakatnya aktif akan ada reward diberikan Pemkot," ujar Wali Kota Pontianak.
Dalam rumah bahagia ini kata dia, ada empat fungsi. Pertama sebagai kantor bank sampah Berkah Mendawai, kemudian tempat pendidikan gratis, perpustakaannya kampung dan program kelas kreatif berbasis kawasan tanpa biaya.
Mengenai bank sampah Edi minta ke depan mesti diperbanyak. Fokusnya tak hanya di lingkup masyarakat, namun buat bank sampah berbasis sekolah. Dalam kesempatan itu Edi juga bakal membuat Perwa tentang kebijakan pengurangan kantong plastik.