Paguyuban Mega Mendung Jaga Budaya Jawa, Kuda Lumping
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Ditengah arus perkembangnya zaman, mempertahankan kesenian kuda Lumping, tari topeng dan barongan bukan perkara mudah.
Namun berkat perjuangan yang dilakukan Lek Poniran, budaya turun temurun yang berasal dari tanah Jawa tersebut masih tetap eksis dibawah binaan Paguyuban Mega Mendung yang beralamat di RT 21 RW 07 Kelurahan Sekip Lama, Kota Singkawang.
Sejak berdiri hingga saat ini, paguyuban Mega Mendung yang beralamat di RT 21 RW 7 Kelurahan Sekip Lama, Kota Singkawang sudah berumur kurang lebih tiga puluh tahun.
Baca: Kondisi Jalan Rusak di Nyarumkop Singkawang, Memprihatinkan
Baca: Link LIVE STREAM Asian Cup China Vs Korea Selatan, Big Match LIVE Free Fox Sports Asia Jam 20.30 WIB
Baca: Kabupaten Landak Saat Ini Sudah Mulai Rintis Sentra Buah di Setiap Kecamatan
"Alhamdulillah sejak berdiri hingga saat ini kurang lebih tiga puluh tahun, Paguyuban Mega Mendung masih tetap eksis dan sekarang jumlah anggota aktif mencapai 40 orang yang diberikan pembinaan," Kata Lek Poniran, sesepuh dan sekaligus sebagai Ketua Paguyuban Mega Mendung. Selasa, (15/1/2019) di Singkawang.
Lek Poniran mengatakan, meski sekarang usia sudah tua, semangat nya tidak akan pernah hilang demi untuk memajukan dan melestarikan kesenian kuda Lumping, tari topeng dan barongan di bawah paguyuban binaannya agar tetap di kenal oleh generasi muda dan masyarakat Kota Singkawang.
Sementara Adi, selaku koordinator anggota paguyuban Mega Mendung menambahkan, hingga saat ini Kesenian kuda Lumping, tari topeng dan barongan yang berada dibawah naungan paguyuban Mega Mendung juga rutin melaksanakan latihan.
"Dalam satu minggu jadwal rutin latihan kami sebanyak tiga kali. Yakni setiap hari Sabtu malam, Minggu sore dan Selasa malam yang di laksanakan di halaman sekretariat paguyuban," katanya.
Selain itu kata Adi, paguyuban mereka juga sering diundang untuk mengisi acara hiburan di masyarakat dan juga pada saat tampil selalu berbarengan dengan Silat Wekasan.
Baca: DOA Niat Puasa Senin Kamis, Manfaatnya Hikmah dan Keutamaannya! Pahalanya Besar
Baca: Tokoh Pemuda Minta Masyarakat Ubah Pola Hidup, Antisipasi Penyakit DBD
"Kita juga sering di undang untuk tampil menghibur masyarakat. Seperti di hari kemerdekaan, acara selamatan dan perkawinan warga," terangnya.
Adi berharap, agar kedepan paguyuban Mega Mendung miliknya bisa tetap memberikan manfaat terhadap masyarakat.
"Harapan kita juga agar ada perhatian dari Pemerintah dan Dewan Kesenian untuk melakukan pembinaan terhadap paguyuban kita sehingga kedepan bisa lebih berkembang dan dapat dilibatkan dalam setiap event besar di Kota Singkawang," tutupnya