FKOB Akan Bangun Rumah Adat Dengan Nilai Rp2 Miliar

Penulis: Syahroni
Editor: Madrosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerahan bendera organisasi dari Ketua DPW FKOB Kalnar, Ardiyansyah pada pemgurus DPC yang dilantik.

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mempunyai tiga moto yaitu Sipakatau mari saling menghargai, Sipakalebbi mari saling menghormati dan Sipakainge mari saling menginggatkan itulah yang ditanamkan dalam setiap pengurus dan anggota Forum Komunikasi Orang Bugis (FKOB) Kalbar.

FKOB ini berdiri dalam rangka untuk melestarikan adat budaya bugis. Berdirinya ini tak terlepas dari adanya kekahwatiran mengikisnya adat budaya.

Sehingga masyarakat bugis berfikir kalau bukan sekarang kapan lagi untuk melestarikan adat budaya bugis.

Baca: Forum Komunikasi Orang Bugis Kalbar Resmi Dilantik, Ini Tujuan Mereka Dibentuk

"Kita kahwatir anak cucu kita bahkan tidak tau apa itu adat budaya bugis. Nah dengan ada ini, kita akan selalu melakukan pelestarian adat budaya bugis dan menjaga tempat tempat peninggalan atau sejarah yang ada di Kalimantan Barat ini," ucap Ketua Umum FKOB Kalbar, Ardiyansyah saat diwawancarai, Sabtu (22/9/2018).

Ardiyansyah bersyukur acara pelantikan dan pengucapan janji pengurus berjalan dengan lancar. Dengan resminya dilantik ini pihaknya dapat langsung menjalankan program-program yang telah direncanakan walaupun sudah berjalan sejak terbentuknya 2 Juli 2018 lalu.

"Allhamdulillah hari ini kita melaksanakan suatu kegiatan yaitu pengucapan Janji DPW DPD dan pelantikan dan Allhamdulillah sudah kita lakukan. Ini salah satu kegiatan yang mana sebelumnya kegiatan itu sudah kita laksanakan yaitu acara mattompang yaitu acara pembersihan benda pusaka," ujarnya.

Kemudian Ardiyansyah menegaskan insyaallah tanggal 23 Oktober pihaknya akan melakukan peletakkan batu pertama pembangunan rumah adat bugis yang ada di Kota Pontianak.

Pihaknya mempunyai target paling lama satu tahun sudah bisa berdiri dan rampung dengan rincian menelan biaya Rp1,5-2 miliar.

Lokasi pembangunan rumah adat ini di Jalan Komyos Sudarso di samping Gang Alpukat dan berada ditepi Sungai Kapuas.

"Untuk lahan itu bangunan selasar depan 12 meter dan panjangnya 32 mater.
Jadi kalau untuk kapasitas di atas nya itu 400-500 sekali duduk itu bisa. Kita juga buatkan pendopo nantinya," ucap Ketua Umum FKOB Kalbar.

FKOB ditegaskannya bukanlah organisasi politik dan ini murni untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada.

Apabila ada anggota yang berpolitik tentunya tidak membawa embel-embel organisasi.

Berita Terkini