Pilpres 2019

Prabowo Subianto Peluk Andi Arief, Singgung Asia Sentinel Yang Sudutkan SBY

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Agus Pujianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto memeluk Andi Arief

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Koalisi Gerindra, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, bertemu dengan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY, Rabu (12/9/2018).

Ada yang menarik dalam pertemuan tersebut. Apalagi kalau bukan perjumpaan politisi Demokrat Andi Arief dengan Prabowo dan Sandi.

Seperti diketahui, Andi Arief lah orang yang gencar membongkar dugaan politik transaksional Prabowo-Sandi.

Ia menyebut, Prabowo sebagai Jenderal Kardus karena mengkhianati Demokrat menjelang proses pemilihan siapa calon wakil presiden pendampingnya.

Baca: Demokrat Setengah Hati Dukung Prabowo-Sandi, Andi Arief Akhirnya Angkat Bicara

Menurut Andi Arief sebutan kardus ini merujuk pada poltiik transaksional yang dilakukan Sandiaga Uno karena disebutnya menggelontorkan uang Rp 500 juta untuk PKS dan PAN.

Tak lama, Prabowo tidak menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden, melainkan Sandiaga Uno.

Isu yang dilempar Andi Arief itu pun menggemparkan jagat politik nasional.

Bahkan, sebutan Jenderal Kardus kemudian menjadi sangat akrab di telinga masyarakat.

Bahkan ada banyak meme lucu yang dibuat.

Lantas, apa yang terjadi saat Andi Areif bertemu dengan Prabowo-Sandi?

Di akun twitter miliknya, @AndiArief__, Andi Arief mengunggah pertemuanya dengan Prabowo.

Dalam foto yang ia unggah, dirinya terlihat sedang dipeluk Prabowo.

Baca: Sekjend Partai Demokrat Posting Foto Kebersamaan Prabowo-Sandi dan SBY-AHY

“Pak Prabowo sudah mengenal saya lama, Dia tahu saya tak pernah bermain2 dengan kata-kata. Dan, saya tak pernah mengkhianati kebenaran,” cuit Andi Arief tentang foto tersebut.

Foto ini pun mendapat komentar beragam dari Netizen.

“Prabowo Salah mengelepas @AndiArief__..dia pikir anak kucing , ga taunya macan,” cuit @wr200465.

“Dunia ini bagai panggung sandiwara,,,,... itu di peluk atau di cekik? hati2 jangan keras2 bisa patah lehernya,” tulis @jasmine_adi

“Anda bukan dirangkul tapi dipiting,” tulis @gregory_xu.

“Ini bukan rangkulan,,tapi pelintiran sambil nahan amarah. Sangat terbaca dari raut wajah dan kepalan tangan Prabowo,,masih beruntung lehermu gak dipatahin,” tulis @dirmanjp1.

“Tangan pak probowo ngepal kaya gregetan mo nyekik getu,nahan emosi kali.akhirnya @AndiArief__ luluh lantak jg kena hembusan nafas prabowo,” tulis @AdellaWibawa.

Tidak hanya memposting pertemuannya dengan Prabowo, Andi Arief juga memasang dirinya sedang mengangkat tangan bersama Sandiaga Uno.

Baca: SBY jadi Juru Kampanye Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno

“Koalisi artinya bersatu untuk menang. Untuk mencapai menang tidak harus dicapai dengan cara seragam. Berbeda cara tapi kemenangan tak dapat ditunda,” cuit Andi Arief.

Netizen pun memberikan komentar atas foto ini.

“Abang pintar kali bikin lawan meradang, kadang abang bikin mereka panas, kadang dingin, kadang jdi kompor kadang jdi batu es..Tak sanggup ikut brpolitik kayak gaya abang,” tulis @Usman_Arsyad.

“Dulu ada pepatah hanya Tuhan yang bisa membolak-balik hati manusia, sekarang ada pepatah HANYA UANG YANG BISA MEMBOLAK-BALIK PENDIRIAN MANUSIA *ingat tragedi kardus pasti aneh melihat kaya gini,” tulis @Bawor_Banyumas.

“Sy tahu siapa @AndiArief__ Andi aslinya adalah orang yg ikhlas. Cuma bang nanti-nanti lebih bijak dan sabaran lagi ya. Moga hidup kita berkah. Aamiin,” tulis @rajatapura.

Baca: Ditanya Pilih Jokowi atau Prabowo, Cak Nun: Indonesia Jauh lebih Luas dan Komplit

Selain foto bersama Prabowo dan Sandi, Andi Arief juga mentweet soal tudingan kepada SBY oleh Asia Sentinel.

Ia menyeut, Asia Sentinel sebagai humor hoax.

“Tentang Artikel hoax yang menyudutkan SBY dan pemerintahannya di Asia Sentinel: kami berharap Ibu Sri Mulyani yang masih di dalam kekuasaan bisa menjelaskan ke publik. Sri Mulyani sudah gamblang jelaskan ini di Pansua DPR dan persidangan KPK,” tulisnya.

Mengutip tribunnews SBY dituding sebuah media asing, 'Asia Sentinel', telah melakukan konspirasi kejahatan besar.

Tudingan tersebut muncul melalui salah satu artikel yang berjudul 'Indonesia's SBY Government: 'Vast Criminal Conspiracy' yang dimuat dalam laman itu pada Selasa, 11 September 2018 dan ditulis oleh John Berthelsen.

Dalam artikel itu, pemerintahan SBY dituding melakukan pencurian terhadap para pembayar pajak sebesar USD 12 miliar dan mencucinya melalui perbankan internasional, menurut hasil penyelidikan setebal 488 halaman, di Mahkamah Agung Mauritius pada pekan lalu.

Baca: Sama-sama Kenakan Kemeja dan Celana Kain, Sandiaga Uno Merasa Gayanya Mirip Siwon Suju

Dalam artikel itu pula, disebut ada 30 pejabat Indonesia yang diduga terlibat dalam skema pencurian dan pencucian uang (money laundry).

Terkait laporan itu, Analis forensik telah mengumpulkan berbagai bukti yang kemudian digabungkan oleh satuan tugas penyidik yang tidak hanya berasal dari Indonesia saja, namun juga dari Inggris, Thailand, Singapura, Jepang serta sejumlah negara lainnya.

Publikasi kejahatan yang dimuat dalam artikel itu juga berdasar pada laporan analis forensik yang dilengkapi 80 halaman keterangan di bawah sumpah atau afidavit yang menyeret serangkaian lembaga keuangan internasional.

Sebut saja beberapa diantaranya Nomura, Standard Chartered Bank, United Overseas Bank (Singapura).

Dalam serangkaian tudingan yang dialamatkan artikel tersebut kepada pemerintahan SBY, dibuka melalui kasus Bank Century.

Baca: Usul Roy Suryo Mundur dari Demokrat, Andi Arief: Akan Ada Tindakan Partai

Bank Century disebut sengaja direkayasa sebagai 'bank gagal' pada 2008 hingga dijuluki sebagai 'Bank SBY' lantaran diduga menyimpan dana gelap yang diduga terkait dengan Partai Demokrat.

Kasus tersebut merupakan 'pembukaan' dari artikel panjang yang ditulis Berthelsen.

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean telah melihat artikel itu dan menuding balik tulisan yang menyudutkan Ketua Umum partainya sekaligus Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia mengatakan artikel tersebut hanya merupakan halusinasi, kabar bohong dan karangan belaka.

Ferdinand menegaskan bahwa tulisan itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Semua yang dituliskan itu tidak lebih dari sebuah halusinasi yang buruk, mengarang sebuah cerita dengan kisah-kisah fiktif yang diolah seolah-olah sebuah kebenaran, padahal penuh kebohongan," kata Ferdinand, saat dikonfirmasi, pada Rabu (12/9/2018).

Baca: Al Ghazali Peluk Ahmad Dhani dan Maia Estianty Dengan Gaya Hanifan Rangkul Jokowi Prabowo

Ia kemudian menekankan, Bank Century tidak ada kaitannya sedikitpun dengan SBY maupun Partai Demokrat.

"Robert Tantular pemilik Century juga tidak dikenal oleh SBY, jadi semua yang disampaikan itu adalah fitnah yang omong kosong," tegas Ferdinand.

Oleh karena itu ia kembali menyebut artikel yang tayang dalam laman Asia Sentinel itu merupakan omong kosong dan bertujuan hanya untuk melakukan fitnah terhadap SBY.

"Jadi, bagi kami (tulisan artikel) itu hanya omong kosong dan fitnah kepada SBY," jelas Ferdinand. (*)

Berita Terkini