"Sepertinya, dua pria ini punya masalah dengan anak muda yang ditemui temanku," ujar Gordon.
Dua pria itu awalnya melihati si anak muda. Lalu, salah satu dari mereka tiba-tiba memukulnya.
Gordon masih mencoba tenang. Tapi, rasa solidaritasnya muncul ketika temannya, Gallardo, ikut terancam.
Galardo yang hendak memisah, juga ditantang oleh dua preman tersebut.
Tak lama, Gordon langsung menerjang salah satu preman.
Saking kerasnya Gordon membanting si preman, mereka menabrak kaca jendela sebuah kafe, hingga kaca pecah berantakan.
Tangan Gordon sobek cukup parah.
"Aku sungguh apes, tanganku harus mendapat 21 jahitan," ujar Gordon.
Dua preman itu lari tunggang langgang. Tak ada foto yang menjelaskan, bagaimana nasib mereka setelah itu.
Tapi, situs MMA menyebut, keduanya kabur dengan wajah penuh darah dan babak belur.
Kedua preman itu beruntung, karena perkelahian jalanan itu segera dipisah oleh pemilik kafe dan beberapa orang.
Meski demikian, nasib Gordon ternyata tak kalah apesnya.
Saat jahitannya kering, ia berlatih menyiapkan pertarungannya.
Nah, saat berlatih, jahitan di tangannya kembali terbuka.
Tangan Gordon infeksi hingga disebutnya, bengkak 'sebesar sosis'.