TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BANDUNG - Musibah yang dialami pada tahun 2014 menjadikan momentum Eka Ramdani untuk memutuskan berhijrah. Gelandang Persib Bandung berpostur mungil ini sempat merasakan hidupnya terpuruk setelah rumah dan mobilnya terjual untuk menutupi utang usahanya. Tak hanya itu, musibah kembali menimpa Eka saat memperkuat Pelita Bandung Raya (PBR). Ia harus menjalani operasi karena ligamen engkelnya putus.
Menjadi pesepakbola yang dielu-elukan banyak orang karena prestasi dan karirnya yang sangat gemerlang ternyata bukanlah suatu kebahagiaan.
Baca: Ashanty dan Anang Hermansyah Ketakutan di Villa Ahmad Dhani, Interior Rumahnya Bikin Merinding!
Baca: Dijuluki Putri Arab, Ini Foto-foto Cantik Putri Pelawak Kadir
Baca: Namanya Makin Melejit, Honor Nissa Sabyan Sekarang Bikin Melongo
Menjadi pesebakbola profesional dengan gaji yang cukup besar ternyata tak menjamin kehidupan Eka dan keluarga akan terus sejahtera.
Mulai dari kehilangan mobil, rumah, hingga absen dari pertandingan karena cedera dialaminya lumayan parah.
Kala itu ia masih memperkuat PBR.
"2014 awal momentum saya menjadi seperti ini. Saat mendapatkan musibah saya pulang ke Purwakarta dan sering menyendiri dan bermuhasah di kamar," ujar Eka saat ditemui Tribun Jabar di Masjid Al Hidayah, Jalan Saledri, Keluarahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Kota BAndung, Jumat (1/6).
Suami dari Ratna Puspa Kencana (32) ini bercerita jika sebelumnya ia sudah mulai merasakan ada yang tidak beres dalam hidupnya.
Kejadian itu bermula saat ia masih masih memperkuat Mitra Kukar.
Saat di Kalimantan, Eka juga sudah sering menyendiri.
Merenungkan hidupnya.
Mulai dari keluarga, usaha, hingga karirnya.
"Peristiwa musibah ini tidak beruntun. Sebetulnya dari tahun 2012, nah puncaknya di 2014. Rumah, mobil kejual. Toko disegel. Dan parahnya saya cedera yang harus menyebabkan saya menjalani operasi. Mungkin saat itu adalah proses penjemputan hidayah," kata Eka.
Setelah kejadian itu, Eka baru mulai terbesit untuk mencari guru ngaji.
Pada saat itu ia diajak oleh temannya untuk mempelajari ilmu tasawuf.
Ia rutin mendalami tasawuf selama hampir dua tahunan.