Sesampainya di depan Umar, lagi-lagi ia mengucapkan Masyaallah.
Umar : Demi Allah saya tidak pernah melihat orang kembar begitu mirip seperti kalian. Apakah itu adik mu?
Fulan : Bukan Amirul Mukminin, dia adalah anakku
Mendengar itu, Umar lagi-lagi dibuat takjub.
Umar : Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah mencipatkan kalian berdua. Apalagi dia adalah anak mu.
Fulan : Ya Amirul Mukminin, jika engkau mengetahui bagaimana anak ini lahir akan bertambah kekaguman mu kepada Allah.
Umar : Benarkah.
Lantas Umar langsung memanggil semua jemaah untuk masuk ke Masjid dan mendengarkan kisah bagaimana anak tersebut dilahirkan.
Fulan : Baiklah Amirul Mukminin. Saat itu, aku adalah pengantin baru. Tapi ada panggilan jihad dan aku memenuhi panggilan itu yang ternyata sebelum aku pergi, aku mengetahui jika istri ku sedang hamil. Karena itu, sebelum aku pergi aku usap perut istriku seraya berdoa, Ya Allah aku titipkan anak ku ini ke penjagaan Mu.
Setelah itu, aku berangkat berjihat.
Hingga akhirnya, saat 9 bulan ternyata istriku meninggal dan dikuburkan di penguburan namanya Baki.
Aku yang bersedih akhirnya memutuskan untuk kembali berjihad. Tapi sebelum itu, aku meminta diantar sahabatku untuk ke kuburan istriku.
Disanalah aku melihat ada yang ganjil dari kuburan istriku. Kuburan itu seperti kuburan baru, dengan debu dan pasir saat kuburan baru pertama ditutup.
Aku bertanya kepada sahabat ku, kapan istriku dikuburkan. Mereka menjawab baru kemarin. Tapi mengapa seperti kuburan baru. Aku mengatakan, jika istriku adalah istri yang solehah dan tidak mungkin ini tanda yang buruk. Ini pasti tanda yang baik.
Akupun mengajak sahabat ku untuk menggali kuburan istriku. Daan saat itulah, kami melihat ada bayi dibawah rahim istriku yang menangis. Saat aku gendong, demi Allah kami mendengar ada suara yang entah dari mana. "Hai fulan ambillah anak yang kau titipkan kepada Allah".