Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH- Siswa dan siswi SMA telah menerima surat pernyataan kelulusan nya, Kamis (3/5/2018) kemarin.
Hampir di seluruh Indonesia pun banyak dari para siswa ini merayakan kelulusan nya dengan tradisi mencoret - coret baju dengan berbagai warana menggunakan spidol, pilox, bolpoin dan lain - lain.
Hal ini seperti sudah menjadi sebuah tradisi yang membudaya bagi tiap anak - anak sekolah yang telah menginjak masa SMA.
(Baca: Dor! Letusan Lantak Tengku Renggut Nyawa Abang Kandung )
Melihat keseruan dan keasikan sang kakak kelas melakukan aksi tersebut, tak tak sedikit pula adik kelas mereka yang sudah terbanyang - bayang akan melakukan hal serupa.
Aulia, seorang siswi dari salah satu SMA Negeri yang ada di Mempawah mengungkapkan rasa bahagianya usai ia bersama dengan teman-temannya merayakan kelulusan mereka.
Ia tak menampik bahwa dirinya mencoret - coret baju, bahkan ia mengungkapkan bahwa dirinya sangat bahagia dengan mencoret - coret baju sekolahnya ini, dan akan dijadikannya sebagai kenangan masa sekolahnya.
(Baca: Cipta Kondisi, Tiga Polsek di Pontianak Gelar Patroli Bersama )
"Sangat senang bang, karne bise lulus sekolah selama 12 tahun, lepas da tanggung jawab jadi siswa," tuturnya sembari tersenyum lebar
Aulia pun memaparkan, bahwa ia mempunyai alasan tersendiri memgapa ia melakukan aksi coret - coret baju sekolahnya.
"Saya berfikir, kalau baju putih ini mau di donasikan udah ndak layak, masak mau dinasikan yang udah jelek, baju putih susah jaganya, ini udah 3 tahun di pakai, bahan udah tipis, udah kuning, kan kasian juga nanti yang mau makainya malah malu, karna bajunya nya ndak putih bersih, tapi kusam," tuturnya.
Jadi, iapun berencana untuk mendonasikan baju dengan kualitas yang baik, agar sang penerima nantinyapun senang dan tak malu memakai baju pemberiannya.
"Kalau kita ngasih sesuatu yang sudah ndak terlalu layak juga kan kasian yang menerima," ungkapnya.
Hal serupa pun di ungkapkan oleh beberapa siswi lain yang Tribun wawancarai usai mereka mencoret - coret bajunya untuk merayakan kelulusannya.
Mereka mengatakan bahwa baju yang mereka pakai sudah kurang layak untuk di donasikan, merekapun berencana untuk mendonasikan baju yang memang layak dan pantas untuk, agar penerima nantinya tidak malu saat memakai.