Reaksi Tegas Jokowi Atas Isu Negatif yang 'Menyerang' Dirinya! Sebut Tidak Beradab

Editor: Marlen Sitinjak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat berpidato di depan seribuan relawan di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018).

TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Presiden Jokowi menemui ratusan relawannya pada Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018, di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2018).

Dalam kesempatan itu, Jokowi pun menjawab sindiran keinginan 2019 memiliki presiden baru.

Di media sosial sebelumnya ramai dengan tersebarnya hastag #2019gantipresiden.

Baca: Akun Twitter Ruhut Sitompul Banjir Kritikan Gara-gara Bela Tsamara Amany

Baca: Jokowi Berapi-api Sindir Prabowo Soal Indonesia Bubar 2030

Selain hastag, tulisan #2019gantipresiden juga dituangkan dalam bentuk kaos maupun gelang.

Jokowi pun berkomentar tentang hal itu.

"Sekarang isu kaos ganti presiden 2019. Masa dengan kaos bisa ganti presiden," kata Jokowi.

Jokowi menilai dengan kaos berhastag itu, tidak bisa mendorong pergantian Presiden.

"Masa pakai kaos bisa ganti Presiden, enggak bisa," ucapnya disambut tepuk tangan para relawan.

Jokowi bertutur hanya ada dua hal yang bisa mendorong pergantian itu, yakni rakyat dan Tuhan.

"Kalau rakyat berkehendak bisa, kalau rakyat nggak mau bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah SWT," katanya.

Baca: Jangan Anggap Sepele, 8 Tanda Ini Ternyata Gejala Kanker

Baca: Cara Melatih Otak agar Kemampuannya Semakin Menakjubkan

Presiden Joko Widodo juga menanggapi berbagai isu yang 'menyerang' dirinya.

Dia menegaskan banyak cara tidak beradab yang dipakai untuk 'menyerang' dirinya.

Jokowi mengatakan salah satu cara tidak beradab yang dipakai untuk menyerangnya adalah tudingan dirinya adalah antek asing.

Dia menegaskan isu ini merupakan pelemahan bangsa.

"Banyak yang dari kita ingin melemahkan bangsa kita dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya. Jokowi itu antek asing, (isunya) gagal, hilang," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan isu antek asing kemudian gagal menggoyang dirinya.

Baca: Mantan Bos Bongkar Lucinta Luna Ikut Kontes Waria dan 7 Kali Ganti Nama

Namun isu serangan tak berhenti. Dia diisukan sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Ganti lagi, dia itu antek asing. Gagal, hilang lagi. Ganti lagi, isu PKI. Saya jawab saat itu, saya ke pesantren-pesantren, saya ngomong tahun '65 PKI dibubarkan saya baru berumur 3 atau 4 tahun. Masak ada PKI balita?" jelas Jokowi.

Dia juga mengatakan isu PKI tersebut diperkuat oleh foto yang menyebut dirinya bersama tokoh PKI, DN Aidit. Foto itu marak beredar di media sosial.

"Ada gambar di Medsos kayak gini coba. Ini waktu DN Aidit pidato tahun '55, saya lahir belum udah jejer sama DN Aidit coba," katanya.

"Ini isu apa-apaan? Nggak beradab seperti itu," tegasnya dengan nada tinggi.

Baca: Ditanya Moderator Terkait Tingginya Kematian Ibu dan Bayi, Ini Jawaban Karolin

Tak berhenti di situ, kata Jokowi, dirinya juga dilemahkan lewat isu infrastruktur.

"Isu PKI hilang, ganti lagi isu infrastruktur. Karena infrastruktur sekarang ini kita bangun besar-besaran dan rakyat mengapresiasi, dilemahkan dari situ," katanya.

"Kita mengerti bahwa membangun itu memang terkadang ada yang salah atau khilaf. Itu yang kita benahi. Kita ini manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan kekurangan," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Ia menegaskan tidak akan berhenti melakukan klarifikasi soal tuduhan miring tersebut jika isu itu masih menjadi konsumsi publik. (*)

Do You Have Instagram? follow us:

Berita Terkini