Laporan Wartawan Tribunpontianak.co.id, Ferryanto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ujian Nasional Berbasis Komputer bagi SMA akan segera dilaksanakan pada Senin (9/4), mendatang. Seluruh SMA yang ada di Kabupaten Mempawah pun juga akan turut melaksanakan UNBK ini, tak terkecuali SMAN 2.
Kepala SMAN 2 Endang Superi Wahyudi mengatakan pihaknya telah mempersiapkan diri untuk menghadapi UNBK ini sejak jauh-jauh hari. Namun dirinya mengatakan bahwa pihaknya masih sedikit terkendala terkait kurangnya komputer sebagai fasilitas utama pelaksanaan UNBK dan memaksa pihaknya bekerja lebih keras.
Pasalnya, sebanyak 208 siswa dari SMAN 2 Mempawah Hilir akan mengikuti pelaksanaan UNBK ini namun pihak sekolah hanya memiliki 10 unit komputer yang bisa dioperasionalkan untuk melaksanakan UNBK dan ditambah 15 unit dari hasil menyewa kepada pihak lain.
Baca: Imbau Pelajar Isi Soal UNBK Secara Jujur
"Saya jujur mengatakan berat dalam melaksanakan UNBK kali ini. Siswa kita yang akan mengikuti UNBK sebanyak 208 orang, maka kita harus menyiapkan komputer 1/3 dari jumlah atau sekitar 70 unit Komputer, tambah cadangan 10%, jadi total 77 unit komputer," bebernya.
Melihat kondisi itu, Superi mengungkapkan pihaknya memiliki jalan keluar mensiasati agar pelaksanaan UNBK di SMAN 2 ini tetap dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dimana sekolah akan mengundang seluruh orangtua siswa kelas 3 sejak sebelum simulasi UNBK pertama, untuk memohon bantuan partisipasi dalam pengadaaan komputer untuk UNBK.
Baca: Polres Mempawah Terbitkan Ribuan SKCK di Triwulan Pertama 2018
"Alhamdulillah dengan adanya komunikasi dengan pihak orangtua siswa, kekurangan ini bisa teratasi. Kami meminta bantuan kepada orangtua, untuk tiga orang siswa untuk satu komputer, mereka patungan, bisa minjam, ataupun bila orangtua ada, untuk dipinjamkan ke sekolah selama simulasi dan UNBK untuk digunakan," tuturnya
Selain itu, iapun telah menghimbau kepada dewan guru yang ada untuk turut ikut menyiapkan laptop sebagai cadangan bila terdapat kendala dari laptop yang dibawa oleh siswa. Iapun menegaskan bahwa pihaknya siap menanggung apabila laptop atau komputer milik orangtua siswa ini mengalami kerusakan saat digunakan untuk pelaksanaan UNBK.
Baca: 3 Mahasiswa STKIP Singkawang Ikuti Pertukaran Pelajar ke Taiwan
Superi menuturkan, bahwa pelaksanaan peminjaman komputer kepada siswa ini sebenarnya menyebabkan beberapa orangtua siswa salah paham dengan pihak sekolah. Namun, hal itu sudah dapat diselesaikan, dan tak mempengarungi jalannya persiapan UNBK di SMAN 2 Mempawah Hilir ini.
"Dengan dasar untuk mensukseskan UNBK 2018 ini, kita terpaksa melibatkan pihak orangtua murid dalam pelaksanaan UNBK. Ternyata di masyarakat terdapat pelik-pelik dalam prosesnya. Saya berharap pemerintah bisa membantu kekurangan pihak sekolah dalam melaksanakan UNBK ini," harapnya.
"Saya tidak ingin melibatkan orangtua sebenarnya dalam pelaksanaan UNBK ini, namun harus bagaimana lagi, hanya ini yang kami bisa," tegasnya.