Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Jelang perayaan Imlek 2569, sejumlah kawasan di dalam Kota Sambas mulai terlihat di hiasi lampion-lampion.
Ketua Panitia Perayaan Imlek 2569 dan Pemasangan Lampion Kota Sambas, Yakob Pujana mengungkapkan, tak kurang dari 1.800 lampion telah dipasang pihaknya, untuk memeriahkan perayaan Imlek pada tanggal 16 Februari 2018 mendatang.
Baca: Suasana KPUD Sambas Verifikasi Faktual Partai Hanura Sambas
"Dalam rangka menyambut, memeriahkan dan merayakan Imlek 2569 pada tanggal 16 Februari 2018, khususnya di ibukota Kabupaten Sambas. Badan Pemadam Kebakaran (BPK) Swasta Sambas telah memasang ribuan lampion, atau kurang lebih 1.800 lampion," ungkapnya, Selasa (30/1/2018).
Baca: Begini Kondisi Not Diana Hidup Sebatang Kara, Kondisinya Semakin Memprihatinkan
Pria yang saat ini juga sebagai Anggota DPRD Sambas ini menjelaskan, 1.800 lampion tersebut disebar di sejumlah kawasan.
"Terutama di pusat bisnis Kota Sambas, yakni di Jalan Gusti Hamzah, Jalan Lumbang Keramat dan Jalan Panji Anom. Lumayan lama juga waktu untuk persiapan pengerjaan lampion sebelum di gantung. Semua ini dikerjakan secara gotong royong oleh anggota BPK Swasta Sambas, termasuk juga anggota perempuan BPK Sambas ikut terlibat," jelasnya.
Yakob menerangkan, tak mudah untuk memasang lampion-lampion berwarna merah tersebut.
Lantaran 1.800 lampion ini menghiasi sejumlah ruas jalan. Pemasangan harus dilakukan saat malam hari, agar tak mengganggu arus lalulintas.
"Pengantungan lampion juga memakan waktu beberapa hari, dan digantung mulai pukul 21.00 WIB sampai dini hari, karena menghindari ramainya Pasar Sambas dan juga cuaca yang panas kalau siang hari," terangnya.
Untuk memasang 1.800 lampion ini, BPK Swasta Sambas tak hanya mengerahkan anggota, namun juga menurunkan dua unit mobil damkar dan tangga-tangga untuk mempermudah proses penggantungan lampion
Dengan telah memperindah kawasan Kota Sambas. Yakob menambahkan, pihaknya berharap perayaan Imlek di Sambas dapat berlangsung dengan meriah dan lancar seperti kota-kota lainnya di Kalbar.
"Merah menurut tradisi Tiong hua melambangkan kemakmuran, hoki. Mudah-mudahan tahun ini kehidupan masyarakat Sambas semakin baik, aman, sejahtera. Serta dinaungi hoki atau keberuntungan dalam kehidupan sehari-hari," sambungnya.