Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua DPD Hanura Kalbar, Suyanto Tanjung menyerahkan langsung SK B1-KWK dukungan Partai Hanura yang ditandatangani Oesman Sapta Odang kepada Sutarmidji dan Ria Norsan di Hotel Grand Mahkota Pontianak, Minggu (07/01/2018).
Penyerahan SK B1KWK ini langsung didepan para kader dan simpatisan Hanura, termasuk kandidat balon gubernur yang pernah mendaftar, Hildi Hamid.
Suyanto Tanjung, membeberkan proses yang alot pada penandatangan SK B1-KWK tersebut oleh Sekjend hingga alasan memilih paslon Midji-Norsan.
Baca: Siap Terima Pendaftaran, KPU Kalbar Batasi Hanya 30 Orang Yang Masuk Ruangan
"Pak Midji, Pak Norsan jangan takut, kalau SK Hanura diserahkan sudah pasti jadi Gubernur dan wakil Gubernur Kalbar," seloroh Tanjung saat mulai membuka kegiatan penyerahan SK B1-KWK di Hotel Grand Mahkota Pontianak.
Baca: Beredar Surat Dukungan Hanura Untuk Pilgub Kalbar, Dibubuhi Tanda Tangan OSO
Termasuklah disinggung oleh Suyanto Tanjung, mengenai Harry Adrianto-Yandi yang menurutnya lebih baik disebut Wali Kota dan Wakil Wali Kota saja pada malam hari ini.
Walaupun diakhir dan penghujung, pendaftaran KPU baru Hanura memberikan dukungan, namun menurutnya pengumuman terakhir itulah terbaik untuk masyarakat Kalbar.
"Kita akan menyerahkan surat keputusan dari DPP Hanura, yang kami baru bawa pulang malam ini dari Jakarta. Melalui proses panjang, Hanura telah melalui proses mekanisme berdasarkan AD/ART. Alhamdulillah ada keputusan dari DPP, dan ini merupakan proses yang sangat panjang," ungkapnya.
Ia mengatakan, cukup menyenangkan perjalanan menyelesaikan ini semua, dan Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang telah memberikan mandat untuk menyerahkan SK yang telah ditanda tangani oleh ia langsung.
"Prosesnya sangat panjang, baru bisa diambil karena Sekjend Hanura banyak kesibukan, umroh dan dinas keluar negeri, serta baru tadi pagi tiba di Jakarta," katanya.
Menurut Suyanto Tanjung, dipilihnya tanggal ataupun angka 7 karena dianggapnya yang bagus, adalah angka favorit.
Dan dipilihnya jam 9 karena ada filosifinya. Jika semua berbicara tentang angka, kata dia, tentu baik baginya.
Setelah SK ini diberikan pada calon gubernur dan wakil gubernur, kata diaz calon yang diusung bukan sembarangan dipilih, namun karena pertimbangan yang sangat matang.