Terbentur Aturan, Pemkot Tak Bisa Bantu Kancil BBK Arungi Kompetisi 2018, Ini Penjelasan Sutarmidji

Penulis: Syahroni
Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.

laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Klub futsal, Kancil BBK yang sempat mambanggakan para pecinta olahraga tersebut kini terancam tidak bisa mengikuti kompetisi musim 2018.

Pasalnya tim yang mampu menyumbang pemain terbaik masuk skuad Timnas Indonesia ini tak miliki biaya yang. Mereka butuh sekitar Rp 700 juta untuk mengarungi kompetisi tersebut.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menegaskan kalau klub profesional tidak boleh dibantu dari APBD, bahkan jika pihaknya mencarikan melalui CSR juga tidak bisa.

"Nanti seperti Pemerintah Cilegon, mereka kena OTT karena ada bantuan untuk club sepak bola profesionalnya melalui KONI, nah kita mau cari dari APBD tidak boleh," ucapnya Rabu (1/11/2017).

Kalaupun diarahkan ke perusahaan menurut Midji juga susah, seharusnya mereka (manajemen) berupaya untuk mencari perusahaan. Karena di Pontianak dan Kalbar menurut Midji banyak perusahaan, misalnya perkebunan atau yang lainnya untuk pembinaan secara langsung.

(Baca: Polres Kapuas Hulu Libatkan Semua Pihak di Operasi Zebra Kapuas 2017 )

Kemudian mereka bisa gunakan perusahaan itu untuk ditampilkan dipakaian atau bank yang mau membiayai maka itu dikatakan Midji bisa, namun apabila pemerintah yabg mengarahkan perusahaan maka itu bisa bermasalah nantinya seperti di Cilegon.

"Kalau dari APBD bukan kita pemerintah kota tidak mau, tapi tidak dibolehkan. Jangankan membiayai klub futsal ini, mengeluarkan anggaran untuk KONI saja sangat ketat. Kalau boleh sudah kita bantu klub profesional ini, sama halnya dengan Persipon," ceritanya.

Persipon saja menurut Midji setengah mati mencari dana, banyak orang berpikir kalau Pemkot tidak mau membantu, tapi ia yakinkan keadaannya memang tidak boleh berdasarkan aturan yang ada klub profesional dibantu pakai anggaran APBD, kecuali mereka klub amatir.

"Dulu sebelum ada aturan bahwa APBD tidak boleh dianggarkan untuk klub profesional, dalam waktu tiga tahun bisa sampai Rp26 miliar Kota Pontianak membantu Persipon. Sekarang tidak boleh, kalau boleh kita akan keluarkan, kalau klub amatir boleh dibantu melalui KONI," pungkasnya.

Berita Terkini