Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bank Pembangunan Daerah atau Bank Kalbar sebagai salah satu perbankan milik daerah terus berkomitmen membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Kepala Divisi Kredit Bank Kalbar, H Syamsurrizal mengatakan selama September Bank Kalbar sudah menyalurkan Rp25 miliar.
"Bank Kalbar Per September sudah menyalurkan KUR sebesar Rp25 miliar. Setiap debitur secara otomatis terjamin oleh perusahaan penjamin dengan sistem yang terintegrasi juga langsung terdaftar di kementerian. Kurang lebih hampir dua bulan ini 1000 UMKM yang dibiaya dengan nilai yang berbeda mulai dari Rp5 juta," ujar Rizal pada Talkshow Inklusi Keuangan Investival 2017 pada Sabtu (28/10/2017).
Ke depannya Rizal mengatakan sebagai bentuk komitmennya membangun daerah melalui peningkatan jumlah pelaku usaha, Bank Kalbar akan meluncurkan program bagi mahasiswa. Rizal mengatakan untuk melakukan program tersebut pihaknya akan menjalin kerjasama dengan pihak Universitas Tanjungpura.
(Baca: Ingin Ajukan KUR Tanpa ke Bank? Bisa Melalui BNI Digital e-Form )
Gebrakan tersebut kata dia merupakan peran Bank Kalbar dalam membangun Kalbar melalui sarjana membangun desa. "Ini memang program yang dicanangkan bahkan kredit tanpa bunga. Sehingga ada bentuk perhatian Bank Kalbar kepada pemula-pemula. Semua masih dalam tahapan. Untuk keseluruhan UMKM yang dibiayai ada puluhan ribu dan kita terus perluas itu," ujarnya.
Penyebaran untuk UMKM yang dibiayai diakui Rizal paling banyak tersebr di Kota Pontianak. "Karena sektor yang kita biayai paling banyak adalah perdagangan. Pangsa pasar masih terbuka luar, tak hanya terbatas pada perdagangan tetapi juga untuk petani dan nelayan seperti yang kami lakukan di Sambas dan Bengkayang, selain itu juga ke perkebunan dan pertanian," ujarnya.
Lantaran penyebarannya yang masih minim di daerah program bagi pengusaha pemula dianggapnya tepat memperluas cakupan pembiayaan. Rizal mengatakan rata-rata debitur biayai dengan KUR Mikro maksimal Rp25 juta. Lantaran untuk KUR Mikro, debitur ia katakan tidak perlu agunan.
"Jika pun ada istilahnya mahar, nyimpan BPKB boleh, SKT juga boleh. Tetapi tidak ada ikatan hanya sebagai pesan moral saja," ujarnya.