Citizen Reporter
Kepala Stasiun Klimatologi Mempawah
Wandayantolis
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Prospek Iklim Pentad (5 Harian) di Provinsi Kalbar berdasarkan data update Sabtu (16/9/2017).
Analisis kondisi atmosfer 5 hari terakhir (pentad terakhir), curah hujan di wilayah Kalimantan Barat pada umumnya berkurang atau lebih rendah dari normalnya, akibat adanya Typhoon “Doksuri” dan “Talim” di sebelah utara Indonesia. Sehingga menarik massa udara di wilayah Kalimantan Barat.
Saat ini pergerakan MJO (Madden Jullian Oscillation) tergolong lemah dan tidak mempengaruhi fluktuasi curah hujan.
Angin di wilayah Kalimantan Barat terpantau bertiup dari Tenggara hingga Barat Daya.
Berdasarkan data pengamatan dari Stasiun Klimatologi Mempawah, suhu udara maksimum dan minimum pada 5 hari terakhir tercatat 33.2oC dan 23.0oC dan jumlah curah hujan tertinggi pada tanggal 11 Juli sebesar 38.1 mm dan nilai-nilai tersebut tidak melewati ambang batas ekstrim.
(Baca: Foto-foto Arus Kendaraan Gerbang Ahmad Yani Pontianak )
Prospek iklim untuk 5 hari kedepan secara umum curah hujan di sebagian wilayah Kalimantan Barat, terutama wilayah Kalimantan Barat bagian tengah dan timur diprakirakan berkisar antara 20-50 mm per pentad.
Namun, wilayah Kalimantan Barat bagian selatan dan utara diprakirakan curah hujan hanya berkisar antara 10-30 mm per pentad.
Sedangkan suhu udara rata-rata diprakirakan berkisar antara 26 – 28 oC dengan daerah pesisir di Kalimantan Barat cenderung lebih panas dibanding daerah hulu.
Peringatan dini iklim berdasarkan pertimbangan faktor dinamika atmosfer, menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di Kalimantan Barat bila dibandingkan dengan rata-ratanya.
Peningkatan curah hujan pada 5 hari kedepan akan sangat membantu dalam upaya pemadaman titik api oleh pemerintah daerah dan pihak terkait.
Demikian update prospek pentad Provinsi Kalimantan Barat, terkait dengan pengaruh iklim yang makin signifikan pada sektor kehidupan masyarakat, hendaknya informasi ini dapat menjadikan manfaat bagi mitra iklim Kalbar.