Ramadan 1437 H

Sediakan Uang 'Tanggok" untuk Lebaran

Penulis: Ishak
Editor: Mirna Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Urusan (KaUr) Umum dan Kepegawaian, Kantor Pertanahan (BPN) Kabupaten Kubu Raya, Aldillah Syabdhan Shadlie (30), berpose di kediamannya, Minggu (03/06/2016).

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Suasana semarak Idul Fitri, jadi momen yang ditunggu-tunggu beberapa kalangan. Pada hari yang juga dikenal dengan sebutan ‘lebaran’ ini, keceriaan dari semaraknya lebaran dirasakan benar hadir dalam keluarga.

Suasana inilah yang dirasakan Kepala Urusan (KaUr) Umum dan Kepegawaian, Kantor Pertanahan (BPN) Kabupaten Kubu Raya, Aldillah Syabdhan Shadlie (30).

“Kalau udah lebaran tu, keluarga semua kumpul. Terasa semaraknya, keceriannya,” ujarnya, saat dijumpai di kediamannya, Minggu (3/6/2016) siang.

Menurutnya, lebaran menjadi momen yang tak terlupakan. Hari besar Islam yang hanya ada setahun sekali itu, menurutnya menjadi ajang untuk lebih dekat dengan keluarga.

“Jika sebelumnya bergelut dengan rutinitas kegiatan sehari-hari yang menyita waktu dan membuat waktu bersama keluarga berkurang, maka lebaran sebaliknya, kita punya lebih banyak waktu berkumpul bersama keluarga,” tuturnya.

Karenanya, ia tak ingin menyia-nyiakan momen lebaran ini. Inilah momen yang menurutnya menjadi waktu terbaik menyatukan keluarga. Kecerian, kasih sayang sesama anggota keluarga, dirasakannya benar-benar hadir di lebaran.

Iapun menceritakan beberapa kebiasaan yang ada dalam keluarganya. Ritual sungkeman kepada kedua orangtua, disebutnya menjadi ‘menu’ wajib bagi dirinya dan saudara kandung lainnya usai salat Idul Fitri. Satu persatu memohon ampun dan berkat dari kedua orangtuanya itu.

Tradisi lain yang ada dikeluarganya, menurutnya adalah memberikan ‘uang tanggok’. Yakni paket berupa sejumlah uang untuk anggota keluarga yang masih berusia anak-anak, yang disiapkan dalam amplop-amplop kecil.

“Karena kami bersaudara ade enam orang. Kalau dulu jadi yang menerima, sekarang jadi yang memberi,” sebutnya.

Semua kebiasaan itu, yang ‘hanya’ ada saat lebaran, menurutnya benar-benar istimewa.”Suasananya benar-benar tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sangat semarak, sangat ceria. (Lebaran) itu memang jadi momen istimewa buat keluarga. Berkumpul dalam suasana kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh,” imbuhnya.

Guna lebih menyemarakkan suasana, ia menyebut, dirinya sekeluarga juga tak lupa menyiapkan banyak hal lain yang biasanya dianggap sebagai pernak-pernik lebaran. Seperti menyiapkan kue-kue dan minuman untuk tetamu, membeli baju-baju baru, memperindah hiasan rumah dan sebagainya.

Berita Terkini