TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Akan ada alunan akustik, orkestra, dan jeritan distorsi di tengah panggung. Namun dari awal hingga akhir pertunjukan, tak hanya itu yang bisa dilihat penonton.
Akan ada aksara yang dirapalkan secara indah, kadang menghentak layaknya sebuah sajak.
Nada dan kata memang menjadi fokus pertunjukan pada Sabtu malam nanti. Bertajuk Tribute to Iwan Fals, perpaduan puisi dan musik. Para seniman ini akan berkolaborasi eks Kafe Nineteen Untan, Jalan A Yani, Pontianak 16 April 2016, pukul 19.000 WIB.
Untuk mematangkan acara tersebut, rencananya hari ini mereka akan papar konsep atau gladi bersih di Taman Budaya, 14 April 2016 sore hingga selesai.
Ada yang menarik saat pra latihan di Bengkel Seni Fisipol Untan, Senin (11/4) malam. Richrad Ngo dan Totok Satrio Rahardjo, dua seniman sastra dan akting ini mencoba membahas komposisi kolaborasi.
Di mana unsur puisi akan masuk di dalam musik. Totok mengemukakan siap memasukkan unsur tarian teaterikal di lagu Hio (Swami 2). "Saya sudah siapkan dua topeng. Bisa saja kita muncul saat pertengahan lagu. Kita tunggu saja kejutannya nanti," tutur Mas Totok.
Memang diskusi malam itu ada dalam dua sisi yang berbeda. Totok membicarakan artistiks tentang bagaimana kritik seni dalam suatu pertunjukkan. Sementara Richard berbicara dari sisi teknis konser musik yang terdapat puisi di medley lagu.
"Musik akan dibalut dengan tata panggung yang hidup sehingga memberikan kesan mencekam namun bisa menyatu dengan beberapa dialog puisi sehingga diharapkan memainkan emosi penonton," tutur Richard yang merupakan pantolan kegiatan.
Menurutnya, di lagu Rog Rog Asem (Swami 2) sangat cocok sekali mengkolaborasi keduanya. Sementara Mas Tok, mengungggulkan Hio (Swami 2) untuk diisi tarian teaterikal.
Itulah seniman, diskusi itupun akhirnya berisi celoteh celoteh ringan sarat makna, termasuk membahas isi kedua lagu tersebut.
Dikatakan Richard, acara ini memang untuk penghargaan (tribute) Iwan Fals dan mengenang sepak terjang WS Rendra sebagai seorang penyair ternama yang terkenal dengan julukan 'Burung Merak.'
"Rendra itu istimewa. Dia adalah penyair besar dalam teater, Rendra paling unggul," puji Richrad.
Dipaparkannya, akan ada sejumlah band dan musisi yang tampil berpartisipasi dalam konser tersebut. Yakni Frans Kiki Gonzales, Andrian Ndut, Gusti Soeharto, Boy Agung KPJ, Edy Kurniawan, Yongky Yosafat, Beny Apry, Kince, Dede Kurniawan, Aan Heryandy. Untuk puisi, Richard Ngo dan Totok Satrio Rahardjo. Sementara sebagai band pembuka, Long Hair, BPK Oi Sambas, dan Army band.
Sementara itu, Ketua Wilayah Oi (Orang Indonesia) Kalbar, Eka Indra mengajak semua Oi di Kalbar untuk turut hadir meramaikan acara. "Ini bisa jadi ajang silaturahmi. Jarang sekali acara seperti ini, apalagi gratis," tuturnya.
Disampaikannya, kegiatan ini diharap membawa animo besar kepada Ormas Oi di Kalbar. "Untuk itulah kita harapkan kehadiran kawan-kawan Oi. Momen ini tepat untuk berbagi ilmu, wawasan, serta semangat yang positif," ujarnya yang mengatakan telah melaporkan prihal kegiatan ini kepada Oi Pusat dan sang Maestro, Iwan Fals yang Sabtu malam akan nampil di Bali.