Gerakan Fajar Nusantara

Pemuda Dayak Aksi Damai Tolak Gafatar Kembali ke Kalbar

Penulis: Sahirul Hakim
Editor: Arief
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aliansi Pemuda Dayak Provinsi Kalbar melakukan aksi damai di Kantor DPRD Kalbar, Selasa (9/2/2016).

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Aliansi Pemuda Dayak Provinsi Kalbar melakukan aksi damai di Kantor DPRD Kalbar, Selasa (9/2/2016) pukul 11.45 WIB. Mereka menolak Gafatar dan program transmigrasi yang digalakkan pemerintah pusat di Kalimantan Barat.

Sebelumnya aksi damai itu berlangsung di Bundaran Untan. Setelah itu berlanjut ke Kantor DPRD Kalbar. Aksi damai tersebut juga dikawal ketat oleh pihak kepolisian baik dari Polres Pontianak maupun Polda Kalbar.

Dalam aksi damai itu Aliansi Pemuda Dayak ini memakai ikatan kepala warga merah.

Selain itu sekitar puluhan massa ini, membawa spanduk bertulisan "Kami Pemuda Kalimantan Barat Menolak Transmigrasi Gafatar", "Formalak Transmigrasi Bukan Solusi", dan banyak lagi lainnya.

Kedatangan pengunjuk rasa di DPRD Kalbar disambut pimpinan DPRD Kalbar seperti, Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah (Gerindra) dan Suma Jenny (Golkary).

Hadir pula anggota dewan lainnya yaitu M Jemy (PDIP), Luthfi Hadi (Nasdem), Chrisantus Kurniawan (PDIP), Irfan Marsyad (Golkar), dan anggota dewan lainnya.

Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah, mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Aliansi Pemuda Dayak, karena masih menjaga dan mencintai Kalbar.

"Kami akan sampai semua apresiasi lewat mekanisme yang leggal hingga bisa mendapatkan respons yang baik dari pemerintah pusat," ujar Suriansyah di hadapan pendemo.

Suriansyah menuturkan, masyarakat Kalbar memang terusik dengan adanya Gafatar di Kalbar. "Kami mengapresiasi juga masyarakat Kalbar, telah bisa menahan diri tidak ada korban dari Gafatar sendiri pasca pemulangan. Ini menujukan diri kita masih beradab," ucapnya.

DPRD Kalbar juga mendukung penuh penolakan program transmigrasi dari pemerintah pusat serta menolak Gafatar kembali ke Kalbar. "Kita tahu ideologi Gafatar sudah tidak sesuai dengan ideologi sebenarnya," ungkap Suriansyah.

Sementara itu Koordinasi Lapangan Aksi Damai dari Aliansi Pemuda Dayak, Paulus Ade menyatakan, aksi damai yang dilakukan ini diharapkan tidak ada lagi Gafatar di Kalbar dan menolak Gafatar kembali ke Kalimantan.

"Kita juga sudah mengontak kawan-kawan di Kalimantan lainnya. Mereka juga akan melakukan aksi damai terhadap Gafatar dan transmigrasi," jelasnya.

Menurut Paulus, semuanya masyarakat Kalbar khususnya sudah mengetahui Gafatar merupakan ideologi yang tidak sesuai dengan NKRI.

"Kita juga mengapresiasi Pemerintah Kalbar, Polda, dan TNI, telah memulangkan Gafatar ke daerah asalnya, dari tanah Kalbar," ungkapnya.

Berita Terkini