TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalbar, Cornelis MH meminta pemerintah kabupaten kota mengecek secara teliti mengenai administrasi kependudukan pengikut Gafatar yang ada di provinsi ini.
"Jika benar-benar berasal dari Kalbar, mereka harus diurus seperti warga negara lainnya dan dilakukan pembinaan. Jika bukan rakyat Kalbar, pengikut Gafatar itu harus diantarkan pulang ke daerah asalnya," ujar Cornelis lewat rilis Humas Pemprov Kalbar, Rabu (3/2/2016).
Sampai saat ini Gubernur Kalbar mengakui dirinya belum menerima laporan resmi berkenaan dengan sisa pengikut Gafatar yang masih ada di Kalbar. “Baru infonya saja (masih ada). Informasi secara resmi belum diterima,” ucapnya.
Cornelis menuturkan, kalau memang (pengikut Gafatar) warga sini, mau diapakan lagi. Orang nomor satu di Kalimantan Barat itu meminta supaya dibina saja. Sebab jahat baiknya mereka juga warga Kalimantan Barat.
"Berkenaan dengan pengikut Gafatar yang berasal dari provinsi lain tetapi memiliki KTP Kalbar, saya meminta pemerintah setempat menyelidiki dan menelusuri cara mendapatkan kartu identitas tersebut. Jika memperolehnya dengan cara tembak (tak sesuai prosedur), kepala desanya ditindak,” ucapnya.
Beberapa waktu lalu terjadi unjuk rasa penolakan pengikut Gafatar di Kalbar. Cornelis menilai demo tersebut terjadi sebagai bentuk kecemasan masyarakat. “Itu kan aspirasi masyarakat, boleh-boleh saja. Tetapi beda pendapat wajar. Jadi intinya jalankan saja tugas dengan baik,” ungkapnya. (*)