TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SAMBAS - Keberadaan warga eks gafatar yang di antaranya berada di Kabupaten Sambas berhasil disisir petugas Jumat (22/1/2016) malam kemarin dan dievakuasi Sabtu (23/1/2016) siang ini.
"Pertamanya kan malam 31 Desember pas malam tahun baru itu mereka datang satu bis, kemudian ada yang mencari kontrakan, tapi tidak tahu mereka menyebar kemana," ujar Kepala Desa di salah satu Kabupaten Sambas Sukri.
Mereka tinggal dan hidup di rumah kontrakan di. Maka dari situ dikatakannya warga mulai mengaku curiga. Maka kemudian besok harinya aparat desa melakukan pendataan
"Besoknya kami data, dan ditanya-tanya dan mengarahnya memang sama dengan yang kita dengar di TV itu," ujarnya.
Kemudian dikatakan pendatang ini pun berasal dari berbagai daerah ada dari Bekasi, Bogor dan daerah luar Kalbar lainnya.
"Terakhir ada yang datang tanggal 20 Januari, jadi kan belum satu bulan dia sampai di Sambas ini," tambahnya.
28 orang dari 9 kepala keluarga (KK) eks Gafatar yang tinggal di desa Kabupaten Sambas saat ini sudah diamankan dan dievakuasi.
Bahkan ada di antaranya kemudian mengurus surat pindah, dikarenakan yang bersangkutan membawa surat pindah lengkap dari tempat asal mereka.
Kemudian rata-rata pendatang ini beraktifitas berdagang sambil menggarap lahan. Memang diakui Kades, tentu kesulitan mereka mengontrol langsung pendatang ini karena kebanyakan yang langsung mencari kontrakan dan indekos.