Kronologi dan Daftar Korban Jatuhnya Helikopter TNI AD

Editor: Arief
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Enam unit helikopter Mi-17 V5 buatan Rusia diserahkan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan di Skadron 21/Sena, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (26/8/2011). Enam helikopter Mi-17 V5 tersebut merupakan helikopter angkut militer yang dapat mengangkut 36 personil atau beban seberat tiga ton, dan akan mengisi Skadron 31/Serbu Semarang. |

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Musibah terjadi saat helikopter MI-17 oleng dan jatuh di titik koordinat 4039-5080, 300 meter sebelum mendarat di helipad Pos Bulan, Kecamatan Bahauhulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11/2013) pukul 10.45 WITA. 

Belum diketahui penyebab kecelakaan yang menewaskan lima anggota TNI dan delapan orang sipil tersebut. Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Rukman Ahmad menjelaskan, helikopter buatan Rusia yang dibeli Indonesia tahun 2011 tersebut lepas landas dari Tarakan, Kalimantan Utara pada pukul 09.00 WITA. 

Saat itu, helikopter itu mengangkut sembilan orang, yang terdiri dari enam orang anggota TNI, satu pengawas TNI serta dua warga sipil. Tak hanya itu, helikopter juga mengangkut sejumlah material bangunan. 

"Heli ini bertugas mengangkut pekerja dan bahan bangunan untuk membangun pos perbatasan Latang, Kalimantan Utara, 650 meter dari patal batas Indonesia-Malaysia," ujar Rukman, dalam saat konferensi pers di Mabes AD, Jakarta, Sabtu (9/11/2013) malam. 

Pukul 10.15 WITA, heli berwarna hijau tua itu mendarat di Desa Apauping, Kalimantan Utara menjemput 10 orang kuli bangunan. Usai menjemput, helikopter kembali mengudara menuju Pos Bulan. Nahas, lima menit sebelum mendarat di helipad, helikopter itu oleng di ketinggian 30 meter lalu jatuh ke daerah hutan pegunungan. 

"Setelah oleng dan jatuh ke bawah, helikopternya baru terbakar. Kondisi helikopternya diketahui rusak berat," lanjut Rukman. 

Saat ini, lanjut Rukman, semua korban selamat dibawa ke Rumah Sakit TNI AL, Tarakan, Kalimantan Utara. Sedangkan, korban meninggal masih berada di lokasi jatuhnya heli. 

Rukman memastikan, pada Minggu (10/11), seluruh jenazah korban akan dievakuasi menggunakan tiga pesawat bantuan, yakni satu helikopter MI-17 serta dua pesawat Cassa 212. Evakuasi juga dibantu pesawat swasta.

"Proses evakuasi korban meninggal tidak begitu sulit karena titik jatuhnya sudah diketahui. Kita kerahkan dua batalyon untuk melakukan evakuasi, yakni batalyon 613 dan 614," lanjut Rukman. 

Rukman menegskan, pihaknya belum mengetahui penyebab jatuhnya helikopter. Untuk mengungkapnya, TNI AD mengirim enam orang penyelidik serta 12 orang tim recovery ke lokasi kecelakaan satu dari 12 helikopter TNI AD itu. Rukman berharap tim investigasi itu bekerja cepat dan segera melaporkan hasil penyelidikan mereka.

Berikut daftar nama korban kecelakaan helikopter MI-17 TNI Angkatan Darat.

Korban meninggal: 

1. Kapten Wahyu Ramdan (Flight Engineering).

2. Kapten Czi Sardi (anggota Denzibang Tarakan). 

3. Lettu Agung Budiarjo (penerbang 1). 

Halaman
12

Berita Terkini