Diteror Bom, Gegana Sisir SMPN 1 Sambelia

Editor: Jamadin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNPONTIANAK.C0.ID, JAKARTA -  Seoranguru SMPN 1 Sambelia, Nusa Tenggara Barat (NTB)  mendapat Short Message Serivece (SMS) dari nomor 081909005406 yang berisi ancaman bom terhadap sekolah.

'Ada bom waktu yang sebentar lagi akan meledak di SMPN 1 Sambelia dengan dahsyat dan semua akan tahu ledakan itu' begitulah isi pesan singkat yang diterima Ayu melalui ponselnya, Rabu (24/10/2012) sekitar pukul 08.40 WITA.

Setelah mendapat sms itu, Ayu pun menghubungi Polsek setempat sesaat setelah menerima pesan singkat dari orang yang tidak dikenalnya.

"SMS tersebut langsung disampaikan kepada Polsek, kemudian diteruskan kepada Polres, dan langsung dari dihadirkan gegana dari Polda NTB di lokasi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/10/2012).

Kemudian tim kepolisian yang datang langsung melakukan penyisiran terhadap lokasi tersebut. Setiap sudut sekolah diperiksa, ternyata hasilnya nihil.

"Setelah dilakukan pemeriksaan intensif baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah tidak ditemui benda yang dicurigai sesuai SMS tersebut," kata Agus.

Pihak kepolisian belum mengetahui siapa pelaku pengiriman SMS ancaman tersebut. Nomor yang mengirimkan pesan singkat ppun saat dihubungi sudah tidak aktif. Saat ini kepolisian masih melakukan pelacakan orang yang menebar isu meresahkan tersebut.

"Dengan mudahnya nomor telepon atau kartu perdana dengan registrasi yang tidak ketat, ini menjadi penyebab SMS mudah tersebar. Saat dilakukan pelacakan meskipun nomornya sudah diterima, tetapi ada kalanya pelaku sistimnya sekali pakai langsung buang," ungkapnya.

Pihak kepolisian mengapresiasi sikap sigap yang ditunjukan SMPN 1 Simbelia yang langsung menghubungi petugas dengan cepat terkait informasi ancaman bom. "Kenapa harus diapresiasi, karena informasi tersebut bisa mempengaruhi kehidupan bermasyarakat secara umum, baik itu informasinya betul atau berita bohong," ungkapnya.

Berita Terkini