Olivia Martsha, Gen Z di Balik Strategi Komunikasi Hotel Neo Gajah Mada Pontianak

Ia mengaku bahwa ketertarikannya pada dunia perhotelan tumbuh setelah memahami besarnya peluang karier dalam industri tersebut.

Penulis: Peggy Dania | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
PROFIL - Olivia Martsha perempuan muda yang kini terjun di dunia perhotelan, Jumat 8 Agustus 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Olivia Martsha, perempuan muda berusia 24 tahun menjadi wajah baru dalam dunia perhotelan Pontianak

Berkarier sebagai Public Relation dan Marketing Communication di Hotel Neo Gajah Mada Olivia adalah representasi Gen Z yang kini aktif membangun citra perhotelan di era digital.

“Saya lahir di Singkawang, 10 Maret 2001. Saya bisa dibilang pemain baru di dunia perhotelan, baru akan masuk tahun kedua di Hotel Neo,” ungkapnya, Jumat 8 Agustus 2025.

Awalnya, Olivia bergabung di hotel sebagai GA dan sekretaris General Manager. Namun, melihat potensinya manajemen memberikan kepercayaan untuk menangani bidang komunikasi dan hubungan masyarakat.

Ia mengaku bahwa ketertarikannya pada dunia perhotelan tumbuh setelah memahami besarnya peluang karier dalam industri tersebut.

Tinggi Badan Afra Hasna Lengkap Profil Setter Masa Depan Timnas Voli Indonesia

“Saya tidak tahu gimana sih PR di perhotelan. Ternyata itu sama aja kayak di perusahaan-perusahaan besar lain terutama perusahaan yang di bawah naungan brand internasional kayak kita kan dari brand Archiepelago. Nah jenjang karirnya itu sebenarnya jauh lebih besar di perhotelan ” katanya.

Menurut Olivia, tantangan terbesar di dunia PR adalah kemampuan adaptif dan peka terhadap situasi krisis seperti ulasan buruk di media sosial.

“Kita harus tetap tenang dan peka. Tidak semua tamu ingin dilayani, mereka ingin dimengerti. Jadi kita harus mengerti psikologi audiens juga,” terangnya.

Salah satu cara yang ia terapkan saat menghadapi krisis adalah pendekatan halus melalui penguatan citra positif di media sosial.

“Kami tidak langsung counter. Kami telusuri dulu internalnya. Lalu pelan-pelan branding secara soft selling agar persepsi masyarakat bisa kembali positif,” jelas Olivia.

Sebagai perempuan muda di dunia kerja, Olivia juga pernah mendapat komentar sinis yang meremehkan kemampuannya.

“Kita dibilang kayaknya modal tampang doang, modal putih doang atau apa gitu. Saya seringkali tuh mendapat komentar-komentar kayak gitu. Tapi sebenarnya gak kayak gitu, mereka tidak tahu apa yang saya lakukan selama di perkuliahan,” ungkapnya. 

Semasa kuliah, Olivia aktif di organisasi dan kegiatan praktis. Ia pernah menjadi news anchor magang di TVRI, ikut berbagai proyek kampus, hingga magang di kantor Gubernur.

“Pengalaman-pengalaman itu yang jadi bekal saya. Jadi, bukan soal privilege wajah, tapi soal persiapan diri,” tegasnya.

Bagi Olivia, menjadi PR adalah pekerjaan penuh warna. Ia merasa bangga karena idenya sering berkontribusi terhadap branding hotel.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved