Macam-Macam Bahasa yang Digunakan Sehari-Hari di Kota Singkawang, Kalimantan Barat

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Yuk simak sejumlah bahasa apa saja yang digunakan sehari-hari di Kota Singkawang.

Kota Singkawang adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.

Kota Singkawang atau Sakawokng dalam bahasa Dayak Salako atau San-Khew-Jong adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. 

Kota ini terletak di sekitar 145 km sebelah utara dari ibu kota provinsi, Kota Pontianak, dan dikelilingi oleh pegunungan Pasi, Poteng, dan Sakkok.

Singkawang berasal dari bahasa Dayak Salako, yang mengacu pada wilayah rawa yang sangat luas.

Selain itu, nenek moyang masyarakat Tionghoa Hakka menamai kawasan ini sebagai "San-Khew-Jong" (Gunung-Mulut-Laut), yang artinya "kota yang terletak di kaki gunung dekat laut dan memiliki aliran sungai yang mengalir sampai ke muara sungai".

Kota yang  memiliki sejarah berdiri pada 17 Oktober 2001 ini dikenal dengan keberagaman etnis dan budayanya, serta sebagai simbol kerukunan beragama.

• 7 Sungai Terkenal dan Ikonik di Kota Singkawang, Kalimantan Barat yang Wajib Kamu Tahu

Kota Singkawang di Provinsi Kalimantan Barat dikenal sebagai salah satu kota dengan keberagaman etnis, budaya, dan bahasa yang sangat kaya.

Keberagaman ini lahir dari sejarah panjang pertemuan berbagai suku dan bangsa yang menetap di wilayah tersebut, mulai dari etnis Tionghoa Hakka, Melayu, Dayak, hingga pendatang dari Jawa dan Madura.

Kondisi ini membuat Singkawang menjadi kota multikultural di mana penduduknya menggunakan berbagai bahasa dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, komunitas, maupun ruang publik.

Di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, bahasa yang digunakan masyarakatnya cukup beragam karena penduduknya berasal dari berbagai suku.

Beberapa bahasa yang umum dijumpai di Singkawang antara lain:

1. Bahasa Indonesia

Sebagai bahasa nasional sekaligus bahasa resmi negara, Bahasa Indonesia digunakan di seluruh lapisan masyarakat Singkawang, terutama dalam pendidikan formal, urusan pemerintahan, dan komunikasi antar suku.

Bahasa ini berfungsi sebagai penghubung lintas etnis agar komunikasi tetap lancar di tengah keragaman bahasa daerah.

2. Bahasa Hakka (Khek)

Bahasa Hakka menjadi salah satu bahasa yang paling dominan di Singkawang karena etnis Tionghoa Hakka merupakan kelompok mayoritas di kota ini.

Bahasa ini digunakan di rumah, pasar tradisional, sekolah komunitas, hingga acara budaya seperti perayaan Imlek dan Cap Go Meh.

Dialek: Bahasa Hakka di Singkawang (dialek utara) memiliki sistem nada berbeda dengan Hakka di Pontianak (dialek selatan).

Asal-usul: Para penutur awal datang dari daerah Jiaying, Dabu, dan Huizhou di Provinsi Guangdong, Tiongkok, yang kemudian diikuti oleh penutur Banshanke dan Lufeng. Dialek Lufeng banyak mendapat pengaruh dari bahasa Teochew dan menyebar luas di Kalimantan Barat.

Merupakan bahasa yang digunakan mayoritas etnis Tionghoa di Singkawang, terutama keturunan Hakka.

3. Bahasa Melayu Pontianak / Melayu Sambas

Bahasa ini digunakan oleh masyarakat Melayu yang tinggal di Singkawang.

Ciri khasnya terletak pada kosakata dan pengucapan yang berbeda dengan bahasa Melayu di daerah lain.

Bahasa Melayu setempat umumnya dipakai dalam komunikasi sehari-hari di pasar, lingkungan rumah, dan kegiatan adat.

4. Bahasa Dayak

Digunakan oleh komunitas Dayak yang tinggal di sekitar Singkawang, seperti Dayak Salako dan Dayak Kanayatn.

Setiap sub-suku Dayak memiliki dialeknya sendiri, yang biasanya digunakan dalam lingkungan internal komunitas, upacara adat, dan percakapan sehari-hari di desa-desa sekitar kota.

5. Bahasa Madura

Diperkenalkan oleh para perantau Madura yang menetap di Singkawang.

Bahasa ini banyak digunakan dalam komunikasi internal keluarga dan komunitas Madura, terutama di wilayah permukiman yang penduduknya didominasi oleh etnis Madura.

6. Bahasa Jawa

Digunakan oleh masyarakat perantau asal Jawa yang bekerja atau bermukim di Singkawang. Bahasa ini umumnya dipakai di lingkungan keluarga, komunitas, dan acara kebudayaan Jawa seperti kenduri atau selamatan.

Keberagaman bahasa ini tidak hanya menjadi identitas budaya Singkawang, tetapi juga mencerminkan toleransi dan kerukunan antar warganya.

Di satu sisi, Bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pemersatu, namun di sisi lain bahasa daerah dan bahasa etnis terus dilestarikan sehingga warisan budaya tetap hidup dari generasi ke generasi.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!