Detik Mencekam Jembatan Jiangjun Putus, Wisata Indah di Xiata Scenic Area Berakhir dengan Tangisan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Suasana damai di Xiata Scenic Area, Xinjiang, China, berubah menjadi kepanikan pada Rabu 7 Agustus 2025 sore ketika Jembatan Jiangjun, jembatan gantung ikonik di kawasan itu, tiba-tiba putus. 

Sebanyak 29 wisatawan terjatuh ke bawah, lima di antaranya meninggal dunia, dan 24 lainnya mengalami luka-luka, termasuk dua korban cedera serius. 

Rekaman video yang tersebar di media sosial memperlihatkan wisatawan berjuang mempertahankan keseimbangan di atas lantai jembatan yang miring, sementara di bawahnya mengalir sungai berarus deras. 

Tong, seorang saksi mata, mengaku melihat beberapa orang terhempas ke bebatuan dan tiga anggota rombongannya ikut terjatuh. 

Warga sekitar yang sedang menggembala kuda pun bergegas memberikan pertolongan, mengangkut korban luka ke klinik terdekat.

Insiden ini bukan yang pertama, karena setahun sebelumnya kabel jembatan ini juga pernah putus. 

Kini, kawasan wisata tersebut ditutup, sementara otoritas melakukan investigasi menyeluruh demi mencegah tragedi serupa terulang.

• Presiden Venezuela Diburu Amerika Serikat Jadi Buronan Bernilai Rp 815 Miliar

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Detik-Detik Jembatan Jiangjun Ambruk: Apa yang Dialami Wisatawan?

Bagaimana kondisi jembatan sebelum putus?

Menurut laporan, salah satu kabel penyangga baja di sisi kanan jembatan tiba-tiba terlepas. 

Dalam hitungan detik, lantai jembatan miring tajam ke satu sisi, mengguncang keseimbangan wisatawan yang tengah berjalan di atasnya. 

Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan tubuh-tubuh terombang-ambing, berpegangan putus asa pada sisa kabel, dengan sungai berarus deras di bawah mereka.

Kesaksian saksi mata

Salah satu saksi, Tong, masih sulit melupakan momen itu.

"Saat kabel baja di sisi kanan putus, beberapa orang jatuh ke sungai, sebagian terhempas ke bebatuan, dan lainnya terjebak di jembatan," katanya, dikutip dari Global Times.

Tong mengaku, tiga anggota rombongannya ikut terjatuh. 

Beberapa warga lokal yang sedang menggembala kuda langsung berlari menolong, mengangkut korban luka ke klinik terdekat. 

Korban luka ringan memilih menuju rumah sakit di kota terdekat dengan kendaraan pribadi. 

Tong sendiri terjebak di jembatan selama lebih dari satu jam sebelum berhasil dievakuasi sekitar pukul 19.20.

• Misteri 14 Kerangka Manusia 3.000 Tahun di Peru, Jejak Sunyi dari Ritual Pengorbanan Cupisnique

Mengapa Lokasi Ini Berisiko? Sejarah Insiden di Jembatan Jiangjun

Apakah ini kejadian pertama?

Ternyata, ini bukan insiden pertama. 

Media Jiemian News mencatat, pada 19 Juni 2024, kabel jembatan ini juga pernah putus sehingga lantai jembatan miring. 

Saat itu, cuaca berangin dan ada wisatawan termasuk anak-anak yang menggoyang-goyangkan jembatan untuk bersenang-senang.

Meskipun dari video jembatan tampak tidak terlalu tinggi, medan di bawahnya berbahaya. 

Batu-batu tajam dapat menyebabkan patah tulang, sementara air sungai yang dingin nyaris membeku bisa memicu hipotermia hanya dalam hitungan menit.

Bagaimana Proses Evakuasi dan Penanganan Korban?

Begitu laporan kecelakaan masuk, Kantor Komisi Keselamatan Kerja di bawah Dewan Negara China segera membentuk tim gabungan. 

Mereka bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional.

Fokus awal mereka adalah penyelamatan korban. 

Tim medis dan penyelamat lokal bergerak cepat ke lokasi, meski medan dan kondisi jembatan yang tidak stabil membuat proses evakuasi penuh risiko. 

Wisatawan yang selamat dibawa ke titik aman, lalu dievakuasi keluar dari Xiata Scenic Area.

Bagaimana Respons Pemerintah China?

Dalam pernyataan resmi di akun Weibo, Kementerian Manajemen Darurat China menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh:

"Semua pihak harus mengambil pelajaran serius, segera mengidentifikasi penyebab, memperketat pengawasan keselamatan, dan mencegah kecelakaan serupa terjadi lagi."

Sebagai langkah awal, seluruh kawasan Xiata Scenic Area langsung ditutup untuk inspeksi keselamatan. 

Pemeriksaan mencakup struktur jembatan, sistem penyangga, serta jalur-jalur wisata lain yang berpotensi berbahaya.

Bagaimana Perasaan Wisatawan yang Selamat?

Bagi mereka yang selamat, insiden ini meninggalkan trauma mendalam. 

Beberapa mengaku tak lagi berani menaiki jembatan gantung, bahkan sekadar menonton video kejadian membuat dada terasa sesak. 

Ada pula yang merasa marah karena peringatan keamanan dianggap kurang memadai, terutama mengingat riwayat kerusakan jembatan yang pernah terjadi sebelumnya.

Apa Pelajaran dari Tragedi Jembatan Jiangjun?

Peristiwa ini menggarisbawahi tiga hal penting dalam pengelolaan tempat wisata alam:

1. Pemeliharaan Infrastruktur – Jembatan gantung, apalagi di daerah pegunungan dengan cuaca ekstrem, membutuhkan inspeksi rutin yang ketat.
2. Edukasi Wisatawan – Pengunjung harus diberi pemahaman bahwa tindakan seperti menggoyang-goyangkan jembatan bisa membahayakan banyak nyawa.
3. Kesiapan Tanggap Darurat – Evakuasi cepat, koordinasi dengan warga lokal, dan keberadaan fasilitas medis terdekat dapat menyelamatkan nyawa.

Harapan dari Balik Duka

Tragedi di Jembatan Jiangjun meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat. 

Namun, dari peristiwa ini, ada harapan bahwa standar keamanan wisata alam di China akan diperketat. 

Bagi para wisatawan, kejadian ini menjadi pengingat bahwa di balik keindahan alam, selalu ada risiko yang harus dihormati dan diantisipasi.

Di Xiata Scenic Area, panorama gunung dan sungai mungkin akan tetap indah. 

Tapi bagi mereka yang ada di sana pada sore itu, suara air mengalir kini akan selalu mengingatkan pada teriakan minta tolong yang pernah pecah di udara.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Detik-detik Mencekam Jembatan Gantung di China Ambruk, 2 Orang Tewas

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!