Berita Viral
Demi "Emas" di Sungai Eufrat, Warga Raqqa Rela Menggali Siang-Malam Meski Ilmuwan Bilang Itu Pirit
Fenomena ini berubah menjadi "demam emas", yang memicu lonjakan harga peralatan tambang dan maraknya calo di desa-desa sekitar.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Puluhan warga pedesaan di Raqqa, Suriah, menggantungkan harapan pada gundukan tanah berkilau yang muncul ketika Sungai Eufrat menyusut drastis.
Dengan sekop dan alat sederhana, mereka menggali bantaran sungai siang dan malam, berharap menemukan emas yang dipercaya tersembunyi di dalam tanah itu.
Fenomena ini berubah menjadi "demam emas", yang memicu lonjakan harga peralatan tambang dan maraknya calo di desa-desa sekitar.
Namun, harapan tersebut dibantah oleh ahli geologi Khaled al-Shammari yang menyatakan bahwa apa yang ditemukan warga kemungkinan besar hanyalah pirit "emas palsu" yang umum dalam batu bara.
“Hanya analisis ilmiah yang bisa memastikan kandungan tanah tersebut,” ujarnya.
Meski begitu, semangat warga tak surut, terlebih karena sebagian dari mereka meyakini hal ini terkait nubuat agama tentang kemunculan emas dari Sungai Eufrat menjelang kiamat.
Ulama lokal pun mengingatkan agar masyarakat tidak gegabah menghubungkan fenomena ini dengan tanda akhir zaman tanpa pemahaman yang dalam.
• Tragedi Pesta Kembang Api, Ketika Langit Yokohama Menyala Bukan Karena Kembang Api, Tapi Kobaran Api
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Apa yang Memicu Warga Berbondong-Bondong Menggali Sungai Eufrat?
Sungai Menyusut, Tanah Berkilau Muncul
Awal mula fenomena ini terjadi ketika debit air Sungai Eufrat menyusut drastis.
Di beberapa titik tepian sungai, gundukan tanah berkilau tampak dari permukaan.
Warga desa yang melihatnya segera menyebarkan kabar, memicu gelombang warga lain datang membawa sekop, penggali, bahkan mendirikan tenda untuk menggali siang dan malam.
“Kami melihat ada kilauan seperti emas saat air surut. Maka kami datang untuk mencoba peruntungan,” ujar salah satu warga yang ikut menggali, seperti dikutip dari Shafaq News pada Jumat 1 Agustus 2025.
Fenomena ini dengan cepat mengubah suasana desa menjadi seperti tambang darurat.
Harga peralatan bekas meningkat tajam, sementara calo dan pedagang mulai bermunculan menawarkan sekop, ember, dan alat penggali lainnya.
Seolah semua warga dilanda keyakinan yang sama: keberuntungan bisa digali dari tepian Eufrat.
Apakah Gundukan Berkilau Itu Benar-Benar Emas?
Klarifikasi dari Ahli Geologi
Ahli geologi Suriah, Khaled al-Shammari, memberikan pandangannya secara ilmiah.
Ia meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa mereka menemukan emas.
Menurutnya, sedimen mineral memang umum terdapat di sepanjang aliran Sungai Eufrat karena kawasan ini secara geologis kaya akan mineral.
“Hanya analisis geologi yang bisa menentukan apakah itu emas atau mineral lain. Kita harus hati-hati agar tidak tertipu oleh penampilan,” ujar al-Shammari.
Setelah dilakukan pengecekan awal, tanah berkilau yang diyakini warga sebagai emas ternyata adalah pirit, mineral berwarna kuning keemasan yang kerap disebut "emas palsu".
Pirit, atau fool’s gold, merupakan mineral sulfida yang umum ditemukan pada batu bara dan kerap digunakan dalam industri kimia seperti pembuatan asam sulfat.
Namun temuan ini tak menyurutkan semangat warga.
Sebagian tetap bertahan menggali, meyakini bahwa keberuntungan mungkin masih tersembunyi di kedalaman tanah Eufrat.
• Api "Gerbang Neraka" Padam, Wisatawan Kecewa Jadi Dilema Turkmenistan
Mengapa Fenomena Ini Menyentuh Aspek Keimanan Warga?
Hadis Tentang Gunung Emas dari Sungai Eufrat
Bagi sebagian warga Raqqa, surutnya air Sungai Eufrat bukan sekadar peristiwa alam.
Mereka mengaitkan kejadian ini dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa menjelang kiamat, Eufrat akan menyusut dan menyingkap gunung emas yang menjadi rebutan manusia.
Narasi ini menyebar luas seiring dengan penyusutan sungai yang drastis dan munculnya tanah berkilau.
“Kami percaya, mungkin inilah saatnya gunung emas itu muncul,” kata seorang warga, seraya tetap menggali penuh harapan.
Ulama Suriah, Asaad al-Hamdani, mengingatkan agar masyarakat tidak langsung mengaitkan peristiwa ini dengan nubuat.
“Hadis itu sahih, tetapi kita perlu memahami konteksnya secara mendalam. Jangan sampai tergesa-gesa menyimpulkan tanda kiamat hanya dari peristiwa geologis seperti ini,” ujarnya kepada Shafaq News.
Ia menekankan pentingnya membedakan antara fenomena keimanan dan sains, serta menyerukan agar masyarakat tetap bijak menyikapi situasi yang berkembang.
Bagaimana Kondisi Sungai Eufrat Saat Ini?
Sungai Bersejarah yang Terancam
Sungai Eufrat adalah salah satu sungai terbesar dan paling bersejarah di Asia Barat Daya, membentang dari Turki, melintasi Suriah hingga Irak.
Bersama Tigris, sungai ini membentuk sistem sungai utama di Timur Tengah.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, Eufrat mengalami penyusutan parah.
Penyebabnya beragam, mulai dari pembangunan bendungan di hulu sungai di Turki, perebutan hak air lintas negara, hingga perubahan iklim dan kekeringan yang berkepanjangan.
Sungai ini dulunya menjadi pusat peradaban Mesopotamia, dan kini, di tengah krisis air dan iklim, menyimpan narasi baru yang memadukan sains, mitos, dan harapan manusia akan kehidupan yang lebih baik.
Siapa yang Bertanggung Jawab Mengatur Fenomena Ini?
Tidak Ada Pengawasan dari Otoritas
Hingga kini, belum ada langkah resmi dari pemerintah Suriah atau otoritas setempat untuk mengatur atau mengawasi aktivitas penggalian warga.
Tidak ada aturan mengenai keselamatan, izin tambang, atau pengawasan terhadap potensi kerusakan lingkungan.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak sosial dan ekologis jangka panjang jika "demam emas" terus berlangsung tanpa kendali.
Fenomena penggalian emas di tepian Sungai Eufrat di Raqqa adalah cermin dari betapa kuatnya harapan dan kepercayaan masyarakat dalam menghadapi kesulitan hidup.
Di tengah krisis air dan ekonomi, kilauan di tanah yang surut bisa memicu harapan entah itu emas, pirit, atau sekadar mimpi.
Namun, penting bagi semua pihak baik warga, ahli, maupun otoritas untuk menyikapi fenomena ini secara rasional dan bertanggung jawab.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sungai Eufrat Mengering, Warga Suriah Berbondong-bondong Temukan Emas
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Emas Sungai Eufrat
Warga Raqqa menggali emas
Sungai Eufrat surut
Demam emas Suriah
Hadis gunung emas
Sungai Eufrat
Sungai Eufrat surut pertanda kiamatT
BESOK Semua Harga BBM Terbaru Resmi Turun Lengkap Beda SPBU Subsidi Pertamina, Shell dan BP AKR |
![]() |
---|
Tragedi Pesta Kembang Api, Ketika Langit Yokohama Menyala Bukan Karena Kembang Api, Tapi Kobaran Api |
![]() |
---|
Resmi Berubah Tarif Listrik Subsidi per kWh Terbaru hingga Beda Pelanggan Prabayar dan Pascabayar |
![]() |
---|
Resmi Berubah Besok Harga Gas Elpiji Terbaru Lengkap Bright Gas Semua Ukuran Tabung Cek Disini |
![]() |
---|
REKOM Harga Emas Besok 8 Agustus 2025 Lengkap Semua Produk Antam, UBS dan Galeri 24 di Pegadaian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.