Berita Viral
Video 3 Kreator Konten Malaysia yang “Beramal” dengan Tulang Ayam Picu Amarah Publik
Rekaman yang pertama kali diunggah ulang oleh akun Threads @cken_daily.psd itu memancing gelombang kemarahan warganet.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tiga kreator konten asal Malaysia menjadi sorotan tajam usai video mereka memperlihatkan aksi "beramal" kepada seorang tunawisma dengan cara yang dianggap merendahkan martabat.
Dalam video yang viral di media sosial, mereka tampak memberikan sebungkus nasi berisi tulang ayam yang sudah dijilati kepada seorang tunawisma sambil menyebutnya sebagai tindakan amal, namun disampaikan dalam nuansa lelucon.
Rekaman yang pertama kali diunggah ulang oleh akun Threads @cken_daily.psd itu memancing gelombang kemarahan warganet.
“Ini benar-benar mengubah ekspektasi saya terhadap kecerdasan, karakter, dan kesopanan dasar para kreator konten Malaysia,” tulis akun tersebut.
Wajah si tunawisma yang awalnya senang saat menerima makanan, berubah diam setelah melihat isi bungkusan, sebuah momen yang menggambarkan luka emosional akibat perlakuan tidak pantas.
Tak hanya menuai kritik keras di Threads, video tersebut juga dibanjiri komentar kecaman di akun Instagram para kreator.
Hingga kini, belum ada permintaan maaf atau klarifikasi dari ketiga pelaku konten yang disebut telah menodai nilai kemanusiaan dalam berkarya.
• 3 Istri 1 Penipu, Luka Tiga Perempuan yang Terjebak Cinta Palsu di Dunia Kencan Daring
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Mengapa Konten Ini Dianggap Menyakiti Kemanusiaan?
Apa Kata Warganet?
Video tersebut memicu gelombang protes di berbagai platform media sosial.
Netizen menyampaikan rasa marah dan kecewa karena aksi para kreator itu dianggap menjadikan kemiskinan sebagai bahan hiburan.
Kolom komentar di akun Instagram salah satu kreator dibanjiri kecaman.
Warganet menilai aksi itu sebagai pelecehan terhadap martabat manusia, terutama kepada mereka yang berada dalam kondisi paling rentan di masyarakat.
"Itu bukan lucu, itu menyakitkan. Orang-orang seperti mereka tidak seharusnya punya panggung," tulis salah satu pengguna Instagram.
"Ini bukan soal konten, ini soal kemanusiaan. Siapa yang tega menjadikan orang kelaparan sebagai bahan tertawaan?" komentar lainnya.
Apa Dampaknya Terhadap Penerima Bantuan?
Bagi sebagian orang, menerima bantuan di ruang publik saja sudah cukup memalukan.
Apalagi jika bantuan itu ternyata hanyalah sisa tulang yang tak layak konsumsi, dan diberikan dengan niat bukan untuk membantu, melainkan untuk mengejek.
Ekspresi si tunawisma yang semula bahagia berubah menjadi kebingungan dan diam setelah melihat isi bungkus makanan yang ia terima, menunjukkan rasa kecewa yang mendalam.
Momen itu, yang seharusnya menjadi peringatan akan pentingnya empati, malah dijadikan bahan hiburan bagi jutaan penonton.
• Viral Sinar-X Penuh Telur Cacing Pita, Parasit Mematikan Itu Bersarang di Tubuh Seorang Pria
Bagaimana Seharusnya Kreator Bertanggung Jawab?
Hingga saat ini, ketiga kreator yang bersangkutan belum memberikan pernyataan resmi.
Namun tekanan publik terus meningkat.
Banyak pihak menuntut permintaan maaf terbuka, dan sebagian menginginkan platform seperti Instagram dan TikTok mengambil langkah tegas terhadap konten semacam ini.
Tindakan mereka dianggap mencederai nilai-nilai dasar kemanusiaan dan etika berkonten.
Di tengah maraknya konten sosial yang bertujuan membantu kelompok rentan, video ini menjadi ironi yang menyedihkan.
“Kreator konten memiliki tanggung jawab moral atas apa yang mereka unggah. Membantu seharusnya dilandasi empati, bukan eksploitasi,” ujar seorang aktivis sosial dari Kuala Lumpur dalam wawancara dengan World of Buzz.
Apa Pelajaran yang Bisa Diambil?
Insiden ini menjadi cermin bagi kita semua tentang bagaimana empati dan rasa hormat harus hadir dalam setiap tindakan, termasuk dalam membuat konten.
Kreator digital bukan hanya pencipta hiburan, tetapi juga agen yang membentuk opini dan nilai di tengah masyarakat.
Di era media sosial, batas antara hiburan dan eksploitasi semakin tipis.
Konten yang dibuat tanpa tanggung jawab bisa berujung pada kerugian psikologis dan sosial yang besar, terutama bagi mereka yang tak punya daya untuk membela diri.
Mengapa Human Interest Harus Diutamakan dalam Konten Sosial?
Ketika konten sosial melibatkan manusia sebagai subjek, penting bagi pembuatnya untuk menempatkan nilai-nilai kemanusiaan di atas segalanya.
Tunawisma bukanlah objek hiburan.
Mereka adalah manusia yang layak diperlakukan dengan martabat, sebagaimana kita ingin diperlakukan.
Konten yang baik seharusnya membangkitkan empati, bukan kemarahan.
Menyentuh hati, bukan menyinggung.
Dan yang paling penting, memperlihatkan kebaikan yang tulus, bukan kebaikan palsu demi “likes” dan popularitas.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Demi Konten, "Influencer" Malaysia Beri Tunawisma Nasi Isi Tulang Ayam
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
kreator konten Malaysia
video viral tunawisma
tulang ayam untuk tunawisma
konten tidak manusiawi
empati terhadap tunawisma
aksi amal palsu
penghinaan tunawisma di media sosial
video prank tunawisma Malaysia
Resmi Dibuka! Seleksi PPPK Paruh Waktu 2025 Lengkap Panduan Cara Pengisian DRH yang Benar |
![]() |
---|
Siapa Gus Irfan? Mochamad Irfan Yusuf Kepala BP Haji Kini Resmi Jabat Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap Kasus Uang Rp 9 Miliar Milik Ratusan Nasabah Dibawa Kabur Pemilik Koperasi |
![]() |
---|
Gaduh Jelang Maghrib! Gadis Muda Ditemukan Tewas Bersimbah Darah hingga Sosok Pria Misterius |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Siswa SD Tewas Tenggelam Saat Wisata Sekolah, Kepsek dan 8 Guru Kini Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.