Kabar Artis

Gejala dan Bahaya Cacar Api, Maia Estianty Ditunjuk Jadi Duta Kesehatan

Maia mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit cacar api, yang sering kali dianggap sepele

KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/instagram
DUTA KESEHATAN- Maia juga menekankan bahwa risiko terkena cacar api meningkat drastis pada usia di atas 50 tahun. Bahkan, menurutnya, penyakit ini bukan sekadar gangguan kulit biasa. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Musisi sekaligus figur publik Maia Estianty baru saja ditunjuk sebagai Duta Kampanye Kesehatan "Kenali Cacar Api" (Herpes Zoster) oleh perusahaan farmasi global GSK. 

Dalam peran barunya ini, Maia mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit cacar api, yang sering kali dianggap sepele, padahal bisa berdampak serius baik secara fisik maupun mental.

Menariknya, penunjukan ini bukan tanpa alasan. Maia sendiri pernah mengalami cacar api saat masih kecil pengalaman yang disebutnya meninggalkan bekas mendalam, bahkan hingga kini.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @maiaestiantyreal pada Rabu 23 Juli 2025, istri dari Irwan Mussry ini menceritakan bagaimana pentingnya menjaga kesehatan agar bisa terus produktif dan menyaksikan anak-anak tumbuh sukses.

"Aku sudah merencanakan hidup sejak lama, dari kerja sampai melihat anak-anak tumbuh dan sukses. Semua itu bisa tercapai kalau kita sehat dan bebas dari penyakit," tulis Maia.

Ia mengaku terkejut saat mengetahui bahwa virus cacar air yang pernah diderita di masa kecil bisa kembali aktif di kemudian hari dan menyebabkan cacar api (Herpes Zoster), terutama saat sistem kekebalan tubuh melemah.

"Makanya saat aku tahu ada penyakit kayak cacar api yang bisa muncul lagi dari virus cacar air, aku langsung mikir 'jangan sampai deh'," lanjutnya.

Nama Chinese Betrand Peto, Warisan Terakhir dari Ayah Sarwendah

Maia juga menekankan bahwa risiko terkena cacar api meningkat drastis pada usia di atas 50 tahun. Bahkan, menurutnya, penyakit ini bukan sekadar gangguan kulit biasa.

"Resikonya lebih tinggi untuk yang sudah usia 50 tahun ke atas, dan banyak yang nggak sadar bahayanya. Hal yang kelihatannya sepele bisa berubah jadi penderitaan luar biasa," jelasnya.

Ia menggambarkan rasa sakit yang ditimbulkan cacar api seperti “panas terbakar hingga menembus ke saraf”, dan menyebut bahwa dampaknya bisa sangat mengganggu aktivitas fisik dan kesehatan mental.

"Gak hanya mengganggu aktivitas fisik, tapi juga mental. Aku nggak mau tunggu sakit dulu untuk sadar. Makanya aku pilih lindungi diriku dari sekarang."

Sebagai penutup, Maia mengajak seluruh masyarakat untuk mengenali gejala cacar api sejak dini dan melakukan langkah pencegahan, karena penyakit ini bisa dicegah jika ditangani secara tepat.

"Cacar api bisa dicegah kok. Yuk kenali sebelum menyerang," pungkas Maia Estianty.

Maia Estianty jadi duta kesehatan cacar api. Istri Irwan Mussry ternyata pernah mengalami penyakit mengerikan tersebut semasa kecil.

“Pernah kena dulu pas masih kecil. Makanya begitu dengar ada penyakit cacar api, ternyata virusnya sama dengan cacar air. Dan bagi yang sudah pernah kena cacar air, tetap berisiko kena cacar api,” ujar Maia dalam Press Conference bersama Duta Kampanye Kesehatan Kenali Cacar Api di Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

Sebagai catatan, baik cacar air maupun cacar api berasal dari virus yang sama, yaitu Varicella Zoster (VZV). Karena berasal dari virus yang sama, infeksi ini bisa kambuh kembali ketika sistem kekebalan tubuh sedang lemah.

Penyanyi sekaligus ibu dari tiga anak ini mengungkapkan bahwa dirinya pernah terkena cacar air di masa muda. Penyakit tersebut meninggalkan bekas luka di bagian kepala yang masih tampak hingga kini.

“Pengalaman yang paling nyebelin, karena cacar air meninggalkan bopeng atau bekas luka di atas kepala saya. Ada satu bolongan yang enggak hilang,” ucap musisi dan produser musik ini.

Selain itu, pencipta lagu "Teman Tapi Mesra" ini membagikan kisahnya saat menderita cacar air yang cukup mengganggu. Selain meninggalkan bekas, gejala yang dirasakan juga sangat menyakitkan. Maia mengaku tubuhnya terasa nyeri dan membuat aktivitas sehari-harinya terganggu.

20 Contoh Pantun Palembang, Warisan Budaya yang Sarat Makna

“Rasanya enggak enak banget, badan rasanya linu, sakit, panas, bahkan rasanya seperti ditusuk-tusuk badannya. Makanya jangan sampai berlanjut ke cacar api dan harus dicegah dari sekarang,” jelas Maia.

Sebagai bentuk antisipasi, Maia berencana menjalani vaksinasi cacar api segera setelah usianya memenuhi syarat. Vaksin ini diketahui hanya dapat diberikan kepada orang yang telah berusia minimal 50 tahun.

“Vaksin cacar api ini memang baru bisa diberikan ketika berusia genap 50 tahun. Aku masih enam bulan lagi menuju 50 tahun dan sudah mau menjadwalkan untuk vaksin supaya terlindungi,” tuturnya.

Wanita asal Surabaya tersebut menyampaikan bahwa menjelang usia 50 tahun, ia menjadi lebih berhati-hati terhadap berbagai potensi masalah kesehatan. Ia berharap tetap bugar dan aktif di usia lanjut, apalagi pekerjaannya di dunia hiburan menuntut energi serta ketahanan tubuh yang prima.

“Saya enggak pengin tuanya sakit. Biasanya di usia 50 tahun ke atas, penyakit atau efek lifestyle (gaya hidup) yang kurang sehat pas muda mulai muncul maka sangat penting untuk konsisten hidup sehat,” tutupnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved