KLARIFIKASI MTs di Kubu Raya Soal Dugaan Oknum Gurunya Bully Murid Karena Tak Mampu Bayar LKS

Kepada TribunPontianak.co.id, orang tua murid itu menegaskan dirinya tidak hadir saat pembagian rapor karena belum mampu membayar LKS.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/Istimewa/Chris Hamonangan
GURU BULLY SISWA - Kolase foto Kepala MTs Al-Raudhatul Islamiyah Rohana bersama wali kelas VIII saat memberikan klarifikasi soal dugaan guru bully murid karena tidak mampu bayar LKS di lingkungan sekolahnya (kiri). Ibu siswa, Penikasih saat memegang surat pindah anaknya di kediamannya pada Senin 21 Juli 2025 (kanan). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Viral di media sosial warga Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dugaan perundungan alias bullying yang dilakukan oknum guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kubu Raya ke muridnya.

Kejadian itu baru viral usai orang tua buka suara soal apa yang dialami anaknya itu.

Orang tua murid tersebut mengungkap sebab anaknya dibully karena tak bisa melunasi buku Lembar Kerja Siswa (LKS).

Adapun tunggakan LKS tersebut sebesar Rp350 ribu.

Kepada TribunPontianak.co.id, orang tua murid itu menegaskan dirinya tidak hadir saat pembagian rapor karena belum mampu membayar LKS.

"Awal mulanya waktu penerimaan rapor ya bahwa pada beberapa waktu lalu disebutkan ada pemberitahuan pengambilan rapor disertai dengan pembayaran LKS senilai Rp 350 ribu," ungkapnya saat ditemui, Senin 21 Juli.

"Otomatis kan kita para orangtua pas lagi nggak ada duit kan otomatis kita tidak datang kan karena saya takut gak dikasi juga rapornya kita nggak datang," ucapnya saat ditemui di kediamannya pada Senin, 21 Juli 2025.

Pihak Sekolah Bantah Tahan Rapor Siswa Karena Tak Bayar LKS

Namun, ia kemudian menerima pesan berisi video anaknya yang menangis di dalam kelas bersama siswa lainnya.

Video tersebut dikirim oleh seorang guru, disertai pesan bahwa anaknya akan diturunkan ke kelas 8 karena tidak mengambil rapor.

"Waktu itu, hari Jumat itu, ibu itu WA saya lagi langsung bilang, 'bu karena ini rapornya nggak diambil anak ibu kita turunkan kelas langsung, saya jawab loh kok gitu bu gara-gara tidak ambil rapor lalu diturunkan ke kelas 8," ujarnya. 

Mendengar hal tersebut, ia mengaku langsung meminta suaminya menjemput anak mereka ke sekolah. 

Ia juga menambahkan bahwa oknum guru tersebut sengaja merekam video anaknya yang sedang menangis agar dirinya datang ke sekolah.

"Terus saya bilang ke suami 'pa jemputlah kesana uruslah itu biar selesai bagaima caranya,"

"Setelah suami saya sampai ke sekolah saya bikin status WhatsApp "cuma belum karena ambil LKS anak diturunkan kelas gokil" itu saya privasi cuma buat gurunya," ceritanya.

Tak terima dengan perlakuan tersebut, ibu murid bersangkutan kemudian meminta surat pindah dari sekolah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved