3 Tahun Tinggal di Mobil, Programmer China Pilih Hidup Sederhana Demi Keluarga dan Ketenangan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Hidup nyaman tak selalu identik dengan rumah besar dan fasilitas lengkap. 

Yin, seorang programmer berusia 38 tahun asal China, memilih tinggal di dalam mobil selama hampir tiga tahun demi menekan biaya hidup di kota besar. 

Setiap Senin dini hari, ia menempuh perjalanan dari Tianjin ke Beijing untuk bekerja, lalu kembali ke rumahnya di akhir pekan. 

Keputusan ekstrem ini ia ambil setelah biaya sewa apartemen di Beijing makin tak masuk akal. 

Dengan mengubah mobil listriknya menjadi ruang tinggal lengkap dengan kasur, alat masak, dan sistem karaoke, Yin justru merasa lebih damai. 

“Selama mobil cukup luas dan pengisian daya mudah, rasanya seperti tinggal di hotel,” ujarnya. 

Meski tak lepas dari tantangan, terutama soal mandi dan toilet, Yin tetap teguh menjalani gaya hidup hemat demi masa depan keluarga.

• Ngilu, Testis Remaja Hilang Setelah Ditangkap Polisi di Luar Kelab Malam

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana seorang programmer asal China memilih hidup minimalis demi masa depan keluarganya?

Di tengah kerasnya biaya hidup kota besar seperti Beijing, Yin (38), seorang programmer asal Tianjin, China, mengambil keputusan yang tidak biasa ia memilih tinggal di dalam mobil selama hampir tiga tahun terakhir. 

Keputusan ini bukan karena terpaksa, melainkan pilihan sadar untuk menghemat pengeluaran dan mencari ketenangan.

"Saya merasa nyaman tinggal di mobil. Selama mobilnya cukup luas dan stasiun pengisian daya tersedia, ini tak jauh berbeda dengan tinggal di hotel," ujar Yin, seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP).

Mengapa Yin Memilih Tinggal di Mobil?

Apa alasan di balik keputusan hidup hemat di tengah gemerlap kota?

Sebelum hidup di mobil, Yin sempat menyewa apartemen di Beijing dengan biaya 2.500 yuan (sekitar Rp 5,7 juta) per bulan. 

Namun, pada pertengahan 2022, ia mengganti mobilnya dengan kendaraan listrik berukuran lebih besar. 

Ia kemudian menyulap interior mobil itu menjadi tempat tinggal yang layak.

Di dalam mobilnya kini terdapat kasur kecil, peralatan memasak elektrik, bahkan sistem karaoke. Aktivitas malam harinya cukup sederhana: menonton TV, menelepon istri dan dua anaknya, menyanyi, hingga sesekali mengerjakan coding.

“Saya biasanya tidur jam 10 atau 11 malam. Tidak punya hobi lain seperti main game,” katanya.

Bagaimana Rutinitas Harian Yin di Dua Kota?

Seperti apa tantangan mobilitas antara Beijing dan Tianjin setiap minggunya?

Setiap Senin pagi, Yin bangun pukul 05.30 untuk memulai perjalanan sejauh 130 kilometer dari Tianjin ke Beijing. 

Ia bekerja di ibu kota hingga Jumat sore, lalu kembali ke rumah di Tianjin. 

Bila perlu pulang di hari kerja, ia memilih kereta cepat dengan biaya 100 yuan (Rp 227.308) sekali jalan.

Meski hidupnya berpindah-pindah, pengeluarannya kini jauh lebih rendah. 

Biaya tol antar kota sekitar 400 yuan (Rp 909.232), dan biaya pengisian daya mobil kurang dari 300 yuan (Rp 681.924). 

Efisiensi ini yang menjadi alasan utama ia terus mempertahankan gaya hidup mobil.

• Skandal Miss Golf, Seorang Perempuan Guncang Wibawa Biksu Thailand Lewat Video Intim dan Pemerasan

Bagaimana Yin Menyesuaikan Kehidupan Sehari-hari di Dalam Mobil?

Apakah kehidupan mobil bisa menggantikan kenyamanan rumah?

Yin memang menghadapi sejumlah keterbatasan. 

Tantangan terbesar adalah soal akses toilet dan mandi. 

Biasanya ia parkir di taman kota, bangun pukul 06.30, berjalan santai, lalu menyiapkan sarapan dengan kompor listrik kecil. 

Saat musim panas, ia mandi menggunakan air dari tangki kecil di mobil. 

Namun saat musim dingin, ia memilih pulang ke Tianjin di pertengahan minggu untuk mandi dan kembali keesokan harinya.

Meski begitu, Yin melihat semua ini sebagai bentuk kebebasan. 

Ia bahkan sering mengajak keluarga berkemah dan tidur di mobil saat liburan. 

“Saya juga suka berkemah, dan sering membawa keluarga jalan-jalan. Kami tidur di dalam mobil juga,” ungkapnya.

Bagaimana Reaksi Publik Terhadap Gaya Hidup Yin?

Apakah masyarakat mendukung pilihan ekstrem ini?

Kisah Yin menuai perhatian luas di media sosial China. 

Banyak yang memuji dedikasinya kepada keluarga dan gaya hidup hemat yang ia jalani.

"Pria rajin dan hemat seperti ini, yang bekerja keras demi keluarganya, pantas dihormati," tulis seorang pengguna Weibo.

Namun tak sedikit pula yang mengaku tidak sanggup menjalani hidup seperti Yin. 

"Saya akan stres kalau bangun tidur di tempat sekecil itu," ujar netizen lain.

Apa Makna Pilihan Yin Bagi Kita?

Apakah hidup sederhana bisa membawa kebahagiaan yang lebih tulus?

Di balik semua pengorbanan itu, Yin justru merasa lebih tenang. 

Tidak ada tekanan membayar sewa mahal, dan ia bisa mengalokasikan lebih banyak untuk keluarganya.

“Saya tetap komitmen dengan gaya hidup yang saya sukai,” ujarnya tegas.

Kisah Yin menggambarkan bagaimana seseorang bisa meredefinisi kenyamanan dan kebahagiaan.

Bukan soal ukuran rumah atau fasilitas mewah, tetapi tentang pilihan sadar, pengendalian diri, dan komitmen pada hal-hal yang dianggap penting seperti keluarga, ketenangan, dan kebebasan pribadi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Demi Berhemat, Pria China Tinggal di Mobil Selama 3 Tahun

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!