TERUNGKAP! Hasil Autopsi Rafa Fauzan Bocah Singkawang Tewas di Tangan Uray Abadi Sejak Hari Pertama

Pihak kepolisian memperkirakan korban sudah meninggal sejak hari pertama dinyatakan hilang, yakni pada Selasa 10 Juni 2025.

Editor: Syahroni
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
RAFA FAUZAN DIOTOPSI - Meninggalnya Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan), bocah di Singkawang yang sebelumnya dilaporkan hilang terungkap dari hasil autopsi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Hasil autopsi terhadap jenazah bocah 1 tahun 11 bulan di Singkawang Rafa Fauzan keluar.

Dengan keluarnya hasil autopsi penyebab meninggalkan Rafa Fauzan terungkap.

Hasil autopsi tersebut menjadi kunci untuk mengungkap kasus meninggalnya bocah yang sempat dinyatakan hilang serta mayatnya ditemukan di teras sebuah madjid beberapa hari kemudian.

Polres Singkawang melalui Satuan Reserse Kriminal telah menerima hasil autopsi dari tim dokter forensik.

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, menyampaikan hasil otopsi yang telah diterima beberapa hari lalu menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, khususnya di bagian wajah.

“Memang dari beberapa hari yang lalu, kita sudah menerima hasil dari otopsi yang dilakukan. Dari hasil tersebut, ditemukan adanya luka terutama di bagian wajah korban,” ungkap AKP Deddi Sitepu saat diwawancarai pada Senin, 21 Juli 2025.

Baca juga: KRONOLOGI Rio Fanderi Mahasiswa IAIN Meninggal Terbentur di UKM Kampus, Keluarga Temukan Kejanggalan

Lebih lanjut ia menjelaskan berdasarkan keterangan tersangka, luka di wajah tersebut diduga akibat upaya kekerasan yang dilakukan dengan membenturkan wajah korban ke lantai. 

Temuan ini akan didalami lebih lanjut melalui proses rekonstruksi.

“Nanti akan kita rencanakan rekonstruksi di lapangan untuk memperjelas kejadian tersebut, karena ada beberapa temuan yang cukup signifikan,” ujarnya.

Terkait penyebab kematian, AKP Deddi menuturkan menurut dokter forensik, pembusukan tubuh korban berlangsung cukup cepat mengingat usia korban yang masih sangat muda.

Meskipun begitu, hasil autopsi masih mampu menunjukkan adanya indikasi kekerasan yang menjadi penyebab kematian.

Baca juga: 6 FAKTA SN Pegawai Dinas Sosial Kalbar Cabuli 6 Anak Panti Sosial

“Kalau untuk penyebab kematian memang dari dokter forensik menyampaikan bahwa kondisi anak ini sangat rentan"

"Meskipun tidak ada memar luas di tubuh, namun di bagian lengan ditemukan beberapa luka. Bukan akibat benda tajam, tetapi luka yang timbul karena kondisi tubuh korban yang sangat sensitif,” jelasnya.

Terkait dugaan waktu kematian, pihak kepolisian memperkirakan korban sudah meninggal sejak hari pertama dinyatakan hilang, yakni pada Selasa 10 Juni 2025.

“Kemungkinan korban sudah tidak bernyawa sejak hari pertama dinyatakan hilang,” katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved