Pemkab Mempawah dan Yayasan PEKKA Dorong Perempuan Jadi Pilar Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045

Namun demikian, Rohmat juga mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi perempuan dalam dunia pendidikan.

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PROKOPIM MEMPAWAH
LOKAKARYA - Dalam semangat menyongsong Indonesia Emas 2045, Pemerintah Kabupaten Mempawah bersama Yayasan PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga) menggelar lokakarya bertajuk “Transformasi Sistem Pendidikan untuk Pemberdayaan Perempuan Tahun 2025”, Senin 21 Juli 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dalam semangat menyongsong Indonesia Emas 2045, Pemerintah Kabupaten Mempawah bersama Yayasan PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga) menggelar lokakarya bertajuk “Transformasi Sistem Pendidikan untuk Pemberdayaan Perempuan Tahun 2025”.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinsos PPPAPMPD Kabupaten Mempawah, Senin 21 Juli 2025, dan dibuka oleh Kepala Dinsos PPPAPMPD, Rohmat Effendi.

Melalui sambutannya Rohmat menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama kemajuan bangsa.

Perempuan, lanjutnya, memegang peranan strategis karena berperan sebagai tiang keluarga sekaligus agen perubahan sosial.

“Pendidikan yang berkualitas bagi perempuan adalah investasi jangka panjang. Sejak dulu, perempuan telah berada di garis terdepan dalam membentuk karakter dan kecerdasan generasi bangsa,” ujar Rohmat.

Namun demikian, Rohmat juga mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi perempuan dalam dunia pendidikan.

Bupati Mempawah: Car Free Day Jadi Sarana Efektif Dongkrak Ekonomi UMKM

"Mulai dari terbatasnya akses, kuatnya stereotip gender, hingga minimnya kesempatan berkarier secara setara masih menjadi pekerjaan rumah bersama," katanya.

Melalui forum lokakarya ini, Pemkab Mempawah bersama Yayasan PEKKA berupaya membuka ruang diskusi yang inklusif.

Tujuannya adalah membangun kesadaran bersama akan pentingnya peran perempuan dalam sistem pendidikan sekaligus merumuskan langkah konkret untuk memperkuat jejaring perempuan di bidang tersebut.

“Kegiatan ini diharapkan mampu merumuskan rekomendasi kebijakan yang lebih berpihak, responsif terhadap kebutuhan perempuan, dan memiliki dampak nyata di masyarakat,” tambahnya.

Rohmat juga menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Dinsos PPPAPMPD dan Yayasan PEKKA, yang memungkinkan kegiatan ini terselenggara dengan baik.

“Kami berharap para perempuan di Kabupaten Mempawah semakin memiliki akses yang luas terhadap pendidikan dan pengembangan diri, sehingga mereka lebih siap dalam mengambil keputusan penting dalam hidup, baik di bidang kesehatan, ekonomi, maupun sosial,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya mampu mengangkat harkat dan martabat perempuan dari jerat kemiskinan, tapi juga berkontribusi besar dalam menciptakan keluarga yang sejahtera dan generasi bangsa yang unggul.

Di akhir sambutannya, Rohmat mengajak seluruh unsur masyarakat mulai dari pemerintah, dunia pendidikan, organisasi masyarakat, PKK, hingga PEKKA untuk saling bergandengan tangan memperkuat sistem pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

“Mari jadikan forum ini sebagai ruang bersama untuk belajar, berdiskusi, dan melahirkan aksi nyata dalam mewujudkan perempuan yang lebih berdaya, demi masa depan Indonesia yang gemilang,” tutupnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved