Khazanah Islam

Pilihan Amalan Menyambut Bulan Safar 1447 Hijriah Dimulai dari Berdzikir

Penceramah Buya Yahya menjelaskan adanya amalan-amalan yang berkembang di bulan Safar, di antaranya amalan Surah Yasin yang dibaca berulang-ulang

Editor: Hamdan Darsani
GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO
BACAAN DOA - Amalan dan bacan dzikir menyambut bulan Safar 1447 Hijriah 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Datangnya bulan Safar tentu menjadi penanda bahwa Tahun Hijriah masuk bulan kedua.

Beberapa saat lagi bulan Safar akan tiba menyapa masyarakat muslim di dunia.

Jadwal 1 Safar 1447 Hijriyah bertepatan pada hari Jumat 26 Juli 2025 mendatang.

Penceramah Buya Yahya menjelaskan adanya amalan-amalan yang berkembang di bulan Safar, di antaranya amalan Surah Yasin yang dibaca berulang-ulang untuk menolak sial.

Diingatkan Buya Yahya, amalan yang dimaksud sekalipun untuk mencegah bala atau musibah namun tak wajib dipercayai oleh kaum muslimin.

Hal itu sebab, Buya Yahya menuturkan amalan atau ritual itu tidak bersumber dari petunjuk Nabi Muhammad SAW.

Diketahui, kini telah berada di bulan Muharram 1447 Hijriyah sebentar lagi akan memasuki Safar 1447 Hijriyah atau bulan kedua dalam sistem penanggalan Islam.

Buya Yahya mengatakan ritual khusus yang sering tersebar atau tersiar di bulan Safar adalah rebo wekasan bukan bersumber dari hadist Rasulullah SAW.

AMALAN Dzikir Pagi dan Petang Menyambut Bulan Safar 1447 Hijriah

"Tidak boleh mengatakan itu dari Nabi SAW sama artinya dengan dusta, kalau memang ada seorang yang shaleh, alim, tidak tampak pada dirinya kemaksiatan kemudian mengucapkan amalan itu, mungkin bisa benar, tapi itu berupa ilham," jelas Buya Yahya dikutip dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Ia menambahkan Allah memberikan ilham kepada seseorang yang kemudian diketahui dan diamalkan oleh orang tersebut.

Meski demikian, ilham yang dimaksud tidak wajib dipercayai. Kendati ilham wali sekalipun tak wajib diyakini.

"Namun bagi orang yang ingin mempercayai boleh, misalnya anjuran banyak membaca doa karena diyakini bakal ada musibah yang datang di suatu tempat," terang Buya Yahya.

Terkait hal demikian hendaknya berhusnudzon atau berprasangka baik yang mana hal itu adalah ilham dari para ulama di waktu tertentu bakal banyak musibah. Soal ini boleh dipercayai ataupun tidak.

Mengingkari hal demikian adalah tidak berbahaya bagi kaum muslim, yang berbahaya itu su'ul adzab kepada orang shaleh atau alim ulama.

"Kalau ada amalan lainnya misal baca Yasin, baca doa, sedekah, agar ditolak dari bencana, itu amalan yang sah, tak hanya dibaca saat rebo wekasan, tapi setiap saat boleh dilakukan," urai Buya Yahya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved