Bocah 4 Tahun di Kayan Hulu Sintang Ditemukan Meninggal di Hutan Setelah 5 Hari Hilang

Junetra menambahkan bahwa korban ditemukan ratusan meter dari lokasinya bermain bola.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
ANAK HILANG - Michael Dila, anak warga Dusun Batu Balu, Desa Manga Masau, Kayan Hulu, Sintang, Kalimantan Barat telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Hutan dekat tempatnya bermain bola. Bocah berusia 4 tahun, ini dilaporkan hilang sejak Sabtu lalu. Setelah lima hari pencarian, keberadanya baru ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Michael Dila, anak warga Dusun Batu Balu, Desa Manga Masau, Kayan Hulu, Sintang, Kalimantan Barat telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Hutan dekat tempatnya bermain bola.

Bocah berusia 4 tahun, ini dilaporkan hilang sejak Sabtu lalu. Setelah lima hari pencarian, keberadanya baru ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Junetra menambahkan bahwa korban ditemukan ratusan meter dari lokasinya bermain bola.

“Korban ditemukan sejauh 371 Meter arah Barat Daya dari tempatnya bermain bola, kondisi sudah meninggal dunia saat itu juga korban dievakuasi dan diserahkan kepada anggota keluarga,” kata Kepala Kantor SAR Pontianak, I Made Junetra.

Tim SAR mendapatkan laporan anak hilang pada hari Selasa, 8 Juli 2025. Dilan, hilang ketika sedang bermain bola  sejak hari Sabtu. “Jadi pada saat dilaporkan korban telah hilang selama empat hari,” ungkap Junetra.

Tim SAR gabungan merespon laporan tersebut, satu tim rescue Pos SAR Sintang berangkat  dengan peralatan pencarian di Gunung Hutan dengan menempuh perjalanan darat di tengah hutan Kalimantan sejauh 119 Km dan jalur air sejauh 53 km.

Baca juga: Wabup Sintang Ronny Tegaskan Tambah Tanam Kunci Swasembada dan Kesejahteraan Petani

Ia menjelaskan sejak hari pertama  pencarian tim SAR gabungan telah melakukan  pencarian dengan metode ESAR.

“Setiap harinya kami melakukan pencarian dengan ESAR (Explore Search And Rescue) tim memulai pencarian dengan berjalan menyusuri lokasi-lokasi dicurigai keberadaan korban. Melakukan pencarian secara sistematis dengan metode penyapuan area (sweep searches) untuk menemukan jejak korban atau benda yang ditinggalkan atau Mengikuti jejak atau tanda-tanda yang ditinggalkan korban, seperti jejak kaki, barang bawaan, atau bekas aktivitas lainnya,” jelas Junetra. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved