Sintang Dalam Data

22 Bupati Sintang Provinsi Kalimantan Barat dari Masa ke Masa

Pemerintahan Belanda berakhir tahun 1942 saat Jepang mengambil alih, lalu diganti sebutan wilayah sesuai bahasa Jepang.

Editor: Zulkifli
sintang.go.id
BUPATI SINTANG - Inilah nama-nama Bupati yang pernah menjabat di Bumi Senentang. Saat ini Bupati Sintang periode 2025-2029 dijabat oleh Gregorius Herkulanus Bala. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut daftar kepala daerah Bupati dan Penjabat Bupati yang memimpin Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat dari masa ke masa. 

Kabupaten Sintang mempunyai daftar panjang pemimpin yang pernah menjabat di Bumi Senentang julukan Kabupaten Sintang. 

Dalam sejarahnya pembentukan Kabupaten Sintang secara administratif Sintang dipimpin Bupati mulai tahun 1950. 

Dilansir dari laman sintang.go.id pada masa pemerintahan Belanda (sekitar 1936), Sintang merupakan daerah lanschop di bawah Gouvernement, terbagi menjadi 4 onderafdeling yakni  Sintang, Melawi (Nanga Pinoh), Semitau, dan Boven Kapuas (Putussibau). 

Kerajaan Sintang menjadi swapraja, sementara Tanah Pinoh menjadi neo swapraja. 

Pemerintahan Belanda berakhir tahun 1942 saat Jepang mengambil alih, lalu diganti sebutan wilayah sesuai bahasa Jepang.

Baca juga: Polres Sintang Tanam Jagung Kuartal III Serentak di Desa Gurung Kempadik

Setelah Indonesia merdeka, Afdeling Sintang berubah menjadi Kabupaten Sintang. 

Lokasi awal Kerajaan Sintang berada di Desa Tebelian Nanga Sepauk. 

Bukti sejarah seperti Batu Lingga dan Makam Aji Melayu ditemukan di sekitar wilayah ini.

Nama Sintang mulai dikenal sejak abad ke-13 ketika Demong Irawan memindahkan pusat kerajaan ke Senentang (sekarang Sintang). 

Kerajaan berubah menjadi kesultanan Islam di bawah Sultan Nata Muhammad Syamsudin Sa’adul Khairi Waddin, yang menetapkan undang-undang, membangun masjid dan istana.

Hubungan resmi dengan Belanda dimulai 1822 melalui misi Mr. J.H. Tobias. 

Setelah Sultan Pangeran Ratu Adi Nuh wafat, Belanda membuat perjanjian dagang dengan Sultan Muhammad Djamaluddin. Sejak itu Belanda mulai mengontrol Sintang.

Meskipun terjadi penolakan dan perlawanan lokal, Sintang akhirnya berada di bawah pengaruh Belanda. 

Baca juga: 5 Objek Wisata di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat Dekat dan Mudah di Akses dari Kota

Benteng Belanda yang dibangun di Sintang terbengkalai dan akhirnya dibakar tahun 1830. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved