Profil

PROFIL Siapakah Annisa Fitri Yusuf, Sosok Inisiator Pameran Internasional Art Borneo 2025

Bagaimana tidak, Annisa Fitri Yusuf inilah sosok inisiator pameran bergengsi di Kota Pontianak itu.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
ART BORNEO 2025 - Sosok Annisa Fitri Yusuf, seniman multidisiplin asal Pontianak yang aktif mengangkat isu perempuan, budaya lokal, dan lingkungan melalui seni. Ia merupakan Direktur Program ART BORNEO dan Art Manager Kolektif Emehdeyeh sekaligus inisiator pameran Art Borneo 2025. 

Bagi Annisa, seni punya peran yang sangat penting dalam memperjuangkan isu-isu perempuan dan kesetaraan gender.

“Seni punya kekuatan luar biasa sebagai media penyadaran. Ia bisa masuk ke wilayah emosi dan empati, membuka ruang dialog yang tidak konfrontatif namun tetap tajam. Dalam konteks isu perempuan dan kesetaraan gender, seni dapat menjadi jembatan untuk menyuarakan pengalaman-pengalaman tubuh perempuan yang sering kali disenyapkan, diremehkan, atau distigma,” ungkapnya.

Selain itu menurutnya seni bisa menjadi alat untuk menciptakan narasi tandingan, membangun solidaritas, dan bahkan menyembuhkan luka-luka yang diwariskan oleh ketimpangan struktural.

Salah satu karya yang paling personal bagi Annisa adalah sebuah pertunjukan yang menyentuh soal tubuh dan tradisi.

“Pesurong: Perempuan Membawa Piring Keenam. Ini adalah karya instalasi dan pertunjukan yang mengangkat tubuh perempuan Melayu Sambas dalam konteks adat, budaya makan bersama, dan struktur patriarki. Karya ini menggali bagaimana perempuan kerap dibebani simbol-simbol kesopanan dan pelayanan tanpa diakui sebagai subjek,” tambah Annisa.

Ia juga menulis puisi tentang pengalaman perempuan serta menginisiasi program riset dan arsip perempuan adat dalam kolektif emehdeyeh sebuah ruang seni berbasis komunitas di Kalimantan Barat.

Selain aktif di kolektif lokal, Annisa juga memimpin Art Borneo sebuah platform lintas negara yang ia dirikan.

“Art Borneo adalah platform lintas negara (Indonesia, Malaysia, Brunei) yang saya dirikan sebagai ruang temu seniman serumpun di wilayah Borneo. Fokusnya adalah membangun jejaring seni lintas batas, memfasilitasi pameran, dan menyuarakan isu-isu lokal yang berkaitan dengan identitas, lingkungan, dan budaya,” jelasnya.

Di Art Borneo, Annisa menjabat sebagai Direktur Program yang mengelola kuratorial, komunikasi lintas negara, dan produksi acara sedangkan di Kolektif emehdeyeh, Annisa menjadi Art Manager, pengarah program, sekaligus seniman dan penulis dimana fokus mereka adalah isu sosial dan lingkungan dengan pendekatan interdisipliner.

Salah satu kolaborasi yang paling membekas adalah proyek AYA & Batang Garing.

“Sebuah pertunjukan yang menggabungkan film animasi, musik tradisi, dan sastra lisan talimaa. Proyek ini melibatkan seniman dari berbagai latar belakang disiplin dan etnisitas di Kalimantan, serta dipresentasikan dalam program Indonesia Bertutur 2024 di Ubud, Bali Indonesia,” ucap Annisa.

Imagi Rupa Gelar Workshop Ecoprint di Art Borneo Baladingan Pontianak

Annisa mengungkapkan bahwa itu berdampak besar karena tidak hanya menciptakan karya tetapi juga membangun jaringan lintas komunitas, membuka percakapan tentang identitas Dayak, dan mengangkat kembali narasi lokal yang nyaris tenggelam. Kolaborasi tersebut memperluas perspektif dan memperkuat solidaritas budaya. 

Melihat ekosistem seni di Kalimantan, Annisa menyebut pentingnya dukungan nyata bagi seniman lokal.

“Yang paling mendesak adalah infrastruktur dan kebijakan yang mendukung keberlangsungan seniman lokal, termasuk akses terhadap dana, ruang berkarya, dan distribusi karya. Selain itu, penting juga membangun sistem dokumentasi, arsip, dan pendidikan seni yang kontekstual yang berakar pada nilai lokal namun terbuka terhadap dunia,” tegasnya.

Ia menilai bahwa memperkuat kepemimpinan berbasis komunitas dan perempuan, serta menciptakan ruang dialog lintas generasi dan lintas bahasa di Borneo, juga merupakan hal yang tak kalah penting.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved